Tiga tim tersebut turun di tiga kategori yang berbeda, yaitu pada kompetisi jembatan kayu, jembatan baja, dan jembatan busur. Untuk jembatan kayu dan baja akan diikuti oleh empat mahasiswa, sedangkan pada kategori jembatan busur hanya akan diwakili oleh dua mahasiswa. "Semua sudah siap, baik dari tim maupun dari jembatannya," ujar Erwin Hidayat, ketua kontingen tim KJI ITS.
Ia menambahkan, persiapan ini sudah dilakukan sejak awal diumumkan lomba, bulan April lalu. Segala persiapan telah mereka lakukan demi kelancaran pertandingan. "Kami berharap semua berjalan sesuai dengan rencana. Yang pasti, kami siap bertanding," jelasnya.
Dari segi teknis, ia mengatakan 90 persen sudah selesai dipersiapkan. Sisanya, hanya tinggal mengontrol mental para anggota tim. Menurutnya, hal ini sangat diperlukan karena saat bertanding bukan hanya jembatan saja yang diperlukan, tetapi mental juga sangat berpengaruh.
Pada jembatan baja, tim Ksatria Baja telah siap dengan jembatan Songgo Langitnya. Sedangkan tim Citra S54 juga telah menyiapkan jembatan kayu yang diberi nama Panderman Bridge. Sama halnya dengan kategori busur, O Arch Bridge telah dirampungkan oleh tim O Project.
Erwin mengatakan, akan ada beberapa hal yang akanmenjadi aspek penilaian pada lomba yang diselenggerakan Universitas Brawijaya tersebut. Antara lain, kekokohan, metode konstruksi, estetika, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dan juga presentasi. "Tapi untuk kategori jembatan busur, jembatan sudah dalam harus dalam keadaaan jadi bukan lagi rancangan,” ujarnya.
Dengan persiapan yang sudah matang tersebut, Erwin tetap optimis ITS bakal bisa merebut juara umum KJI yang akan digelar selama 2 hari sejak Sabtu (30/11) mendatang. Namun menurutnya, juara tersebut bukanlah tujuan utamanya. Yang terpenting timnya bisa berusaha semaksimal mungkin saat bertanding nanti. "Semoga bisa terealisasi dan semoga saat lomba nanti tidak ada kendala yang datang tiba-tiba," tutur mahasiswa Jurusan Teknik Sipil tersebut.
Mahasiswa angkatan 2010 tersebut juga mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah mendukung tim KJI sehingga mereka bisa menyelesaikan jembatannya. Baik itu dari pihak jurusan, ITS maupun dari Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma). "Mereka telah banyak membantu kami," ungkapnya.
Tahun ini, ITS tidak menurunkan wakilnya di ajang KBGI. Sebab, tim KBGI tidak lolos pada saat seleksi proposal. Alhasil mereka harus puas dengan hanya mengirim perwailannya pada ajang KJI. (guh/m3/ran)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,