Membuka pertemuan, Prof Ir Eko Budi Djatmiko MSc PhD, Dekan Fakultas Teknologi Kelautan menceritakan program SIDI Week 2013 ini. Menurutnya, sesuai dengan permintaan Kementerian Kepulauan dan Perikanan (KKP), ITS-Jerman akan mengadopsi Pulau Poteran di Sumenep, Madura dan Pulau Maratua di Berau, Kalimantan Timur untuk dikembangkan. Tentunya dengan melibatkan peran Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

”Yang menjadi prioritas awal kami di sini adalah meneliti tanaman kelor atau Moringa Oleifera, tapi tadi sempat ada ide baru juga untuk sekaligus meneliti gula aren,” jelas Eko. Sebab pengembangan kelor melalui program SIDI ini diperkirakan dapat meningkatkan jumlah kebutuhan kelor di Amerika, Eropa dan di Indonesia.

Secara lokal, program ini sangat bermanfaat bagi pemerintah setempat. Salah satunya membantu perkembangan perindustrian kelor sehingga kesejahteraan hidup masyarakat di pulau-pulau kecil akan meningkat. Pasalnya, menurut penelitian yang dilakukan kelor mempunyai banyak manfaat di semua bagiannya.

Saat ini masyarakat luar negeri telah banyak yang memanfaatkan kelor untuk makanan, obat hingga kosmetik. ”Di luar negeri sana susah mengembangbiakkan kelor. Untuk itu kerja sama ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat lokal,” tambah Eko.

Rupanya, dalam kunjungan tersebut, Eko dikejutkan dengan pengembangan kelor yang sangat variatif. ”Pengembangan kelor di sini mengagumkan. Banyak olahan makanan dari kelor, seperti menjadi kue kering, kripik dan tepung,” ungkapnya.

Melalui Wakil Bupati Sumenep, Busro Karim mengatakan bahwa Pemda Sumenep sangat mendukung riset yang dilaksanakan oleh ITS dan Jerman ini. ”Teman-teman dari kecamatan lain juga sudah siap mendukung program ini,” terang Busro melalui Soengkono.

Ia juga berharap sumber daya alam yang ada dapat semakin dikembangkan dan bermanfaat untuk masyarakat di daerah tersebut. Soengkono turut mengharapkan ITS dan Jerman dapat mengembangkan pulau kecil dekat Poteran. ”Selain ke Pulau Poteran, saya berharap ITS dan tim juga dapat turut serta mengembangkan pulau kecil lain nantinya,” kata Soengkono. (oly/ran)