Hal itu diungkapkan sendiri oleh Ir H Soengkono Sidik, wakil bupati Sumenep, dalam presentasinya mengenai tantangan dan harapan dari Pulau Poteran yang menjadi target riset SIDI. Sidik mengungkapkan bahwa saat ini tanaman kelor belum menjadi komoditi utama dari masyarakat Sumenep. ”Kelor selama ini masih digunakan untuk alat ritual masyarakat dan penolak bala.,” tuturnya.
Alumni ITS jurusan Arsitektur itu mengapresiasi kegiatan SIDI Week ini. Ia terkesan dengan potensi kelor yang ternyata dapat menjadi bahan dasar untuk program pembangunan berkelanjutan. Senada dengan Sidik, A Dudi Krisnadi dari Pusat Informasi dan Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia mengungkapkan apresiasinya terhadap seminar yang dilaksanakan di gedung NASDEC ini..
”Inspiratif dan idealis, memang tanaman kelor sebagai bahan potensial untuk revolusi teknologi pangan dan kesehatan masih sangat asing di telinga masyarakat Indonesia, termasuk dari masyarakat Sumenep. Pemerintah harus membuka mata pada potensi pengembangan kelor,” ungkapnya. (m14/izz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan