Dari 60 peserta yang mengikuti acara ini, berbagai macam bakat mereka tampilkan. Seperti bermusik, menyanyi, lukis pasir, pantomim, etnikustik, beragam tari tradisional maupun modern, dan masih banyak yang lainnya. Kreativitas atau bakat, skill, kekompakan, dan juga kostum menjadi bahan penilaian dewan juri. Nantinya, mereka akan dipilih enam finalis terbaik. ”Mereka akan kembali beradu bakat saat momen Mlaku-mlaku nang Tunjungan Mbarek ITS, Minggu (3/11) mendatang,” ujar Dr Ing Ir Bambang Soemardiono, Ketua Panitia IMB.
Salah satu peserta IMB yang lolos adalah tim Mutiara Devika dan kawan-kawan. Meskipun dalam ajang ini banyak yang menampilkan bakat menyanyi dan bermusik, tim mereka tampil dengan gaya berbeda. Dibentuk dari tiga orang, Mutiara memegang kendali sebagai pemain piano. Dua teman yang lain sebagai vokalis duo pasangan pria-wanita. Dalam penampilannya, mereka tidak hanya menyanyi tapi juga menyisipkan peran. Sorak-sorai penonton pun tak terbendung saat dua vokalis ini menunjukkan peran-peran komedi romantis.
Tidak hanya itu, penampilan lain juga mampu memukau penonton. "Sangat terkesan dengan penampilan etnikustik dari TPKH. Dari situ saya jadi tahu kalau mahasiswa ITS memiliki potensi yang besar dalam bidang seni, terutama dalam seni tradisional, apalagi ada yang nyanyi campursari juga," ujar Herwinda Rizkasari, mahasiswi Arsitektur 2011, salah satu penonton.
Ada yang berbeda dari pelaksanaan IMB kedua ini. Jika pada dua tahun lalu audisi IMB dilaksanakan secara tertutup, kali ini dilakukan secara terbuka. ”Sebenarnya IMB ini menggabungankan antara Indonesia Mencari Bakat dan X-Factor. Talenta yang ditunjukkan beragam, proses audisi dilakukan secara terbuka dan, dinilai langsung oleh juri, bukan voting,” terang dosen Jurusan Arsitektur yang pernah menjadi finalis IMB 2011 ini.
Peserta Didominasi Kalangan Mahasiswa
Peserta ajang pencarian bakat ini boleh diikuti oleh siapa pun yang masih memiliki keterikatan dengan kampus ITS. Misalkan saja mahasiswa, dosen, karyawan, keluarga dosen, keluarga karyawan, yang pasti masih ada hubungannya sama sivitas akademika ITS ini. Namun yang mendominasi berasal dari kalangan mahasiswa.
Selain Bambang, tiga juri lain juga dihadirkan dalam proses seleksi ini. Diantaranya ada Yuril Ayunir yang menjadi Bassis Ekstra Band, Chrisanty Angge sebagai Dosen Universitas Negeri Surabaya, dan yang terakhir ada Indah Kurnia, anggota DPR RI yang pernah mendapat rekor MURI menyanyi 714 lagu. (oly/nir)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,