ITS telah melaksanakan pembimbingan secara rutin kepada mahasiswa yang ingin mengikuti kompetisi Gemastik. Sejak fase pendaftaran, pembimbingan telah diberikan. Dosen-dosen bidang TIK pun telah dibagi menjadi beberapa tim dengan disertai koordinator untuk masing-masing bidang lomba. Bidang tersebut antara lain Sistem Cerdas, Debugging, Data Mining, Karya Tulis Ilmiah, Keamanan Jaringan, Embedded System, Rancangan Perangkat Lunak, serta Inovasi Perangkat Lunak (IPL).
Namun, tampaknya pembimbingan sejak fase pendaftaran saja tidak cukup. Radityo Prasetyo Wibowo SKom, dosen pembina kontingen Gemastik mengatakan bahwa rencananya untuk mempersiapkan Gemastik tahun depan akan dibuat beberapa inkubator. Yakni klub yang akan dibentuk sesuai dengan masing-masing bidang lomba yang ada dalam Gemastik. ”Nantinya yang memulai adalah para finalis Gemastik tahun ini,” ujarnya.
Dalam klub, akan diberikan pembelajaran terkait bidang lomba tersebut. Termasuk mengenali karakter lomba, dan bagaimana tips dan trik untuk memenangkan lomba dapat dipelajari sejak awal. Sehingga, minat dari mahasiswa telah dikelompokkan ke dalam klub sejak awal. ”Dengan begitu ketika mendekati lomba, tinggal mengambil dari anggota klub tersebut,” papar dosen Jurusan Sistem Informasi ini.
Tahun ini, ada satu kategori lomba baru yang belum pernah ada sebelumnya, yakni kategori Sistem Cerdas. Yakni membuat/ memprogram sebuah agen yang cerdas dan dapat bekerja sama dengan sesamanya untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Kategori ini tergolong sulit untuk mahasiswa. ”Tahun ini, ITS berhasil lolos ke final untuk kategori ini saja sudah bagus,” ujar Radit.
Selain kategori baru, tahun ini juga ada beberapa sistem atau karakter lomba yang berubah. Diantaranya yakni kategori Programming yang berubah menjadi Debugging. Dalam Programming lebih berfokus bagaimana membuat program. Sementara Debugging lebih berfokus pada ketrampilan seorang engineer dalam menemukan penyebab dari sebuah bug pada perangkat lunak dan bagaimana memperbaikinya. ”Meski agak sulit karena berbeda, tapi ITS berhasil mendapat juara tiga,” lanjutnya.
Uniknya, beberapa tim kontingen ITS yang lolos ke final Gemastik 6 adalah tim yang baru saja merancang programnya, belum secara utuh. Contohnya untuk kategori Game dan IPL. Kebanyakan kontingen ITS baru membuat programnya, belum dipoles dengan baik. Hal itu menunjukkan bahwa sebenarnya ide-ide yang muncul dari mahasiswa ITS cukup potensial. ”Baru proposal saja sudah masuk final, apalagi jika sudah benar-benar diimplementasikan dalam program secara utuh,” pungkasnya. (fin/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan