ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
28 September 2013, 22:09

Hadapi AEC, Engineer Harus Berjiwa Entrepreneur

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ir Heru Basuki Purwanto MM, Assistant Vice President Strategic Investment PT Telekomunikasi Indonesia, mengatakan bahwa dari segi kesiapan, Indonesia masih kalah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. ”Indonesia masih di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand,” ungkap Heru.

Hal tersebut dapat dilihat dari keseriusan negara-negara ASEAN meningkatkan kapabilitas warga negara mereka. Misalnya di Thailand, bahasa indonesia sudah menjadi salah satu mata kuliah perguruan tinggi. ”Kunci dari AEC 2015 mendatang adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Bila kita mampu memaksimalkan potensi tersebut, maka Indonesia akan bisa berbicara banyak di ASEAN,” ujar alumnus Teknik Fisika ini.
Lantas kompetensi apa yang dibutuhkan? Heru menerangkan, ada tiga hal yang harus dimiliki oleh mahasiswa yaitu skill, knowlegde, dan attitude. Ketiga kompetensi tersebut dapat meningkatkan SDM mahasiswa Indonesia agar mampu bersaing dengan negara lain. ”Jangan pernah berhenti belajar, bahkan bekerja pun harus tetap belajar,” seru Heu.
Ia melanjutkan, seorang engineer juga harus mempunyai jiwa enterpreneurship. Mengapa demikian? Menurutnya, melalui entrepreneurship kita tidak hanya mampu menghidupi diri sendiri, tetapi juga mampu berbagi dengan orang lain. ”Kita harus berkolaborasi untuk menghadapi AEC, salah satunya dengan entrepreneurship,” ujar Heru.
Salah satu entrepeneur yang bisa menjadi contoh adalah Ibnu Susilo. Ibnu merupakan engineer yang berjiwa entrepeneur. Melalui mobil Fin Komodo, ia membuktikan bahwa Indonesia mampu membuat produk yang berkualitas global. ”AEC merupakan perjuangan suatu bangsa. Kita harus mampu bersaing dengan bangsa lain melalui produk dan SDM yang berkualitas,” pungkasnya. (ady/ali)

Berita Terkait