ITS News

Rabu, 17 Desember 2025
22 September 2013, 21:09

Mengais Rejeki Di Wisuda 107

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Tak hanya berupa makanan, dagangan yang dijual bisa dibilang bermacam-macam. Mulai dari boneka, bunga, minuman, dan juga berupa pernak-pernik wisuda lainnya. Bahkan tak jarang juga terlihat beberapa orang yang mencari rejeki di bidang jasa. Baik itu berupa pemotretan maupun lainnya.
Hal tersebut memang kerap kali terlihat saat momen-momen wisuda seperti saat ini. Bagi mereka, berjualan saat gelaran wisuda di sebuah kampus besar menjadi tradisi tersendiri. Sony misalnya, pedagang rangkaian bunga ini rela jauh-jauh datang dari kota Batu hanya untuk menjual beberapa potong bunga yang ia bawa.
Menurutnya, jualan bunga saat wisuda merupakan momen yang sangat tepat. Selain mendapat rejeki yang lebih, ia pun juga berusaha untuk menjaga sebuah tradisi. "Bunga itu lambang keakraban antara wisudawan satu dengan lainnya. Atau bisa juga dengan sahabat-sahabatnya," tuturnya.
Ia pun mengatakan, jualan bunga di kampus-kampus besar seperti ITS seakan menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya, kampus seperti ITS memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat antar mahasiswa satu dan lainnya. "Dengan memberikan bunga ini akan memperkuat jalinan kekeluarga mahasiswa, apalagi sesama almamater," jelas pria asal Medan ini.
Benar saja, hasil jualannya pun seakan laku lebih cepat. Baru tiga jam saja berdiri, ia sudah mampu menjual sekitar 20 rangkaian bunga. Hal ini sangat berbeda dengan jualan di hari-hari biasa. Harga bunga yang ditawarkanpun bervariasi. Mulai dari 5 ribu hingga 20 ribu rupiah.
Hal yang sama juga terjadi pada Mainar Muhammad Alfath. Mahasiswa Teknik Perkapalan ini juga tidak mau menyia-nyiakan momen wisuda yang ke-107 ini. Melihat kondisi Surabaya yang panas, ia pun akhirnya mencoba untuk berjualan es teh di kawasan Grha."Cuaca panas, banyak orang, jelas ini menjadi peluang untuk jualan es terbuka sangat lebar," tutur mahasiswa angkatan 2010 ini.
Meski baru pertama kali berjualan di hari ketiga wisuda, dagangan Alfath tampakanya ludes terjual. Baru dua jam saja berjualan, seratus botol esnya sudah terjual habis. "Kami sampai buat es dua kali," tuturnya. Dalam sehari saja, ia sudah bisa menghasilkan uang sebesar 350 ribu rupiah. Jumlah yang cukup besar jika dibanding dengan hari-hari biasa.
Ia pun berharap agar acara-acara besar seperti saat ini sering digelar oleh ITS. Pasalnya, disitulah ada peluang besar bagi setiap orang untuk mencari rejeki. Terutama bagi mahasiswa yang ingin sekali belajar berbisnis. "Dan juga semoga berjualan seperti ini tetap dipermudah oleh ITS," pungkasnya. (guh)

Berita Terkait