ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
06 September 2013, 12:09

JMMI Tolak Miss World di Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Eksploitasi perempuan, itulah yang menjadi poin utama penolakan Miss World di Indonesia. Menurut Ustad Khalili Hasib, penilaian yang dilakukan di ajang tersebut hanyalah berdasarkan kecantikan fisik. Hal tersebut ia buktikan dengan menunjukkan syarat kontestan Miss Singapura yang mengacu pada standar internasional harus menggunakan bikini.

Menurutnya, walaupun isu yang beredar sesi bikini akan ditiadakan bila diselenggarakan di Indonesia, tapi tetap saja bahwa hal tersebut tidak menjadikan citra Miss World menjadi lebih baik. Pasalnya, tetap saja penilaian yang dilakukan berdasarkan bentuk fisik dari wanita. ”Bahkan kalau katanya sesi tersebut diganti dengan memakai sarung, tetap tidak menutup kemungkinan ada sesi tertutup yang mengharuskan perempuan-perempuan itu berbikini,” imbuhnya.

Fakta lain menurut ustad Khalili adalah beberapa wanita yang telah dinobatkan menjadi Miss World melakukan tindak asusila. Seperti berfoto tanpa busana dan bermain film porno. Kejadian tersebut yang dikhawatirkan akan merusak moral bangsa. ”Orang-orang perusak moral yang akan ditokohkan dan dibuat terkenal. Dikhawatirkan banyak masyarakat yang natinya mencontoh tindakan perusak moral tersebut,” tukas Khalili.

Hal lain yang dicurigai dari penyelenggaraan Miss World adalah adanya permainan bisnis. Sebut saja banyaknya sponsor yang turut mendukung acara tersebut. Ustad Khalili menjelaskan bahwa pada kenyataannya adalah Miss World tidak lebih dari peluang bisnis pengusaha besar yang memanfaatkan kecantikan fisik dari peserta Miss World.

Ia pun menyatakan bahwa telah ada fatwa dari para ulama, bahwa penyelenggaraan Miss World adalah haram. Berbagai media yang mendukung acara tersebut juga turut menyandang predikat haram. ”Hal itu dapat dilihat dari banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan akibat adanya penyelenggaraan kontes tersebut di Indonesia,” katanya.

Tak hanya talkshow, FSLDK Surabaya Raya pun turut bergerak untuk menolak adanya Miss World di Indonesia ini. Intan Kartika sari, dari FSLDK JMMI menjelaskan bahwa ia akan mengerahkan massa dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Surabaya Raya untuk melakukan aksi pada Sabtu (7/9). (sha/fz)

Berita Terkait