"Ini pertama kalinya saya membatik dengan canting. Saya menuliskan nama saya dan saya menyukainya," kata Lim Reo Sei dari Malaysia. Selain belajar membatik, para peserta juga dibekali pengetahuan mengenai aplikasi batik dalam berbagai kreasi. Peserta pun akhirnya mengenal nama Iwan Tirta, desainer yang akrab dengan karya-karya berelemen batik.
Mereka juga belajar bahwa batik pramugari Singapore Airlines berasal dari Danar Hadi, perusahaan batik asli Solo. Bisnis sepatu batik Klastik Footwear juga turut dikenalkan. Pemilik bisnis, yaitu alumni ITS Tyas Ajeng Nastiti pun turut hadir dan memberikan presentasi.
Ketika berkunjung ke Mirota Surabaya, para peserta mengaku tertarik dengan aneka batik yang dijual. "Tempat ini penuh dengan batik, dan saya kebingungan memilih," tutur Didimalang Modise dari Afrika Selatan. Kunjungan tersebut sekaligus menjadi kesempatan bagi peserta membeli suvenir untuk dibawa kembali ke negara masing-masing.
Peserta Commtech 2013 mengenal Surabaya lebih jauh dalam agenda City Tour pada hari Kamis (29/4). Kunjungan mereka meliputi area-area strategis sepanjang Balai Kota Surabaya, Monumen Kapal Selam, Monumen Bambu Runcing, Tugu Pahlawan, Kya-Kya dan House of Sampoerna. (*/lis)
Sumber foto: Media dan Informasi ITS International Office
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung