ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
21 Agustus 2013, 12:08

Mahasiswa Malaysia Ikut Tanam Mangrove

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Perjalanan dimulai dengan menyusuri sungai sejauh empat kilometer. Karena lokasi yang jauh, peserta akhirnya naik perahu. Sepanjang perjalan, mereka disuguhi pemandangan hutan Mangrove yang lebat. Hingga salah satu dari mahasiswa Malaysia kagum akan pemandangan itu. ”Hutan ini sangat alami dan indah. Ekosistem seperti ini langka di kota-kota besar,” tutur Abdul Hafizh Bin Abdul Nasir, mahasiswa asal Malaysia.

Saat tiba di muara sungai, mereka mulai melakukan aksi tanam pohon dibantu oleh penjaga konservasi hutan Mangrove. Dia  pun tampil di depan semua peserta untuk menjelaskan cara menanam Mangrove yang baik dan benar. Dengan penuh kesabaran, dia menerangkan apa saja yang harus dilakukan. Dari menarik polybag sampai menanamnya di persemaian.

Setelah mendapat pengarahan, para peserta langsung menuju lahan yang sasaran. Meski sempat sedikit kikuk, akhirnya peserta dapat menanam dengan baik. Mereka pun cukup antusias mengikuti kegiatan ini. ”Saya sangat senang mengikuti kegiatan  ini,” tutur Hafizh.

Setelah menanam pohon, peserta mendapat materi mengenai Mangrove dan ekowisata Wonorejo. ”Vegetasi Mangrove memiliki fungsi ekologis yang sangat penting bagi kota Surabaya. Mulai dari mencegah intrusi air laut dan abrasi, menyerap polutan sehingga bisa menjadi filter bagi air sungai yang dibutuhkan oleh petani tambak. Nantinya dapat dijadikan sebagai tempat dari bertelur, asuhan, hingga habitat bagi ikan, udang dan kepiting bakau , sehingga akan memberi nilai tambah bagi petani tambak di kawasan tersebut,” tutur Wandi, pengelola ekowisata Mangrove.

Di sisi lain keberadaan hutan Mangrove ini menjadi habitat bagi 104 jenis burung, termasuk 84 burung migran dan 20 burung lokal yang dilindungi. Seperti Bubut Jawa, Raja Udang, Kuntul, Pecuk Ular, Gajahan, Trinil dan jenis lainnya. Buaya muara, ular kobra, hingga kera juga berhabitat di hutan tersebut. ”Sudah sepatutnya kita menjaga hutan mangrove sebagai konservasi air dan makhluk hidup lainnya,” pungkas Wandi. (ady/nir)

Berita Terkait