Prof Dr Maman A Djauhari, dosen Universiti Teknologi Malaysia (UTM) menuntut peneliti di Indonesia untuk mampu bersaing di dunia Internasional. Hal ini ia sampaikan dalam pembukaan Seminar Nasional Pasca Sarjana XIII yang diselenggarakan oleh Pascasarjana ITS bersama Jurusan Statistika.
Tema yang dibahas kali ini adalah Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pendidikan Pascasarjana. Berlangsung di gedung Pasca Sarjana ITS, hadir pula Prof I Nyoman Pujawan PhD turut hadir memberi materi di hadapan peserta, Kamis (15/8).
Maman yang sebelumnya pernah meniti karir sebagai dosen di ITB ini membawakan materi tentang Complex System XIII: The Future of Statistics. ”Kompleks sistem itu artinya matriks random berukuran besar yang merangkum hubungan antar komponen,” terang dosen lulusan University Montpellier II France ini.
Dengan kata lain, peneliti di masa depan akan menghadapi kasus dengan ratusan variabel. Hal tersebut menghadirkan tantangan baru bagi peneliti dalam menyajikan analisis cepat dan akurat. ”Kita harus bekerja pada kasus ruang vektor dengan ratusan ribu dimensi,” ungkap profesor bidang statistika ini.
Sayangnya, teori-teori lama tidak bisa menyelesaikan semua masalah di era terabyte data. Menghadapi kondisi tersebut, seorang peneliti harus punya kemauan untuk menemukan teori baru. Penemuan teori baru hanya bisa dilakukan jika seorang peneliti kembali pada hukum dasar sains dan matematika. Kontribusi tersebut akan membawa peneliti di Indonesia mampu bersaing di dunia internasional.
Maman memaparkan contoh penelitiannya yang mengungkap dasar matematis dari teori time series sebelum membuat model peramalan. Hal ini penting digunakan untuk mengidentifikasi model yang tepat sesuai dengan permasalahan data yang semakin beragam.
Sementara itu, Nyoman Pujawan sebagai pemateri kedua membawakan tema pengelolaan ketidakpastian pada supply chain. Dosen Jurusan Teknik Industri ITS ini mengungkapkan permasalahan di dunia industri yang berasal dari ketidakpastian. yang berasal dari fluktuativitas harga, perbedaan regulasi, demand, supply, dan kompetitor.
Menurut keterangan ketua panitia, Dr Suhartono MSc, seminar ini dihadiri oleh sekitar 250 pemakalah. Ratusan peserta yang hadir tersebut akan mempresentasikan hasil penelitian mereka dari berbagai disiplin ilmu. ”Peserta hadir dari beragam kota, mulai Surabaya, Malang, Yogyakarta, Semarang, dan Bangka Belitung,” kata dosen Jurusan Statistika ini. (anl/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung