Ir Arif Wisnu C, ketua IKA ITS PW Jatim, menjelaskan kegiatan bukber kali ini merupakan yang terakhir untuk bulan Ramadan tahun ini. Sehingga, acaranya harus dibuat khusus dengan mendatangkan seluruh sivitas akademika. Mulai dari alumni, dosen dan mahasiswa. ”Kita ingin mempersolid ikatan silaturahmi sivitas,” ujarnya.

Selain itu, hadirnya mahasiswa dalam acara bukber IKA ITS juga bisa menjadi sarana saling berbagi cerita antara senior dan adik kelasnya. Menurut Wisnu, mahasiswa bisa bertanya mengenai dunia kerja dan alumni bisa mencari tahu tentang perkembangan kampus. ”Mahasiswa juga bisa mengambil inspirasi dari para seniornya ini,” terangnya.

Sementara itu, Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA, dosen Jurusan Teknik Kelautan ITS mengatakan, kegiatan seperti ini sangat bagus untuk meningkatkan ketakwaan. Sebab, salah satu ciri orang bertakwa ialah hidup rukun dan mudah memaafkan. ”Di sini kita harus memaafkan diri sendiri dan orang yang ada di sekitar kita” jelasnya.

Dosen yang ditunjuk sebagai penceramah dalam kegiatan ini melanjutkan, agar ketakwaan yang kita peroleh mendekati tingkat kesempurnaan. Kata maaf yang diucapkan jangan hanya di bibir saja. Namun, harus diikuti dengan niatan untuk berubah menjadi lebih baik.

Di samping itu, dalam kesempatan kali ini Daniel juga menyinggung tentang tantangan dunia kerja masa depan. Ia menjelaskan, saat ini pusat perekonomian dunia sudah mulai bergeser ke benua Asia. Sehingga, Indonesia mempunyai peluang besar untuk tampil sebagai salah satu yang terbaik.

Namun, yang menjadi pertanyaan ialah mampukah generasi muda Indonesia menjawab tantangan tersebut? Menurut dosen asal Klaten ini, salah satu cara untuk meraihnya adalah dengan meningkatkan kapasitas belajar. Belajar dalam artian secara formal dan nonformal. ”Mengikuti acara seperti ini termasuk belajar yang nonformal,” tuturnya.

Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA juga turut berkomentar mengenai kegiatan bukber terakhir IKA ITS PW Jatim ini. Menurutnya, acara seperti ini dapat mempermudah alur komunikasi antar sesama sivitas. Ia pun berharap, ke depannya kontribusi alumni untuk pengembangan kampus bisa lebih dari ini. Seperti, turut dalam pembuatan kurikulum pengembangan karakter mahasiswa kampus perjuangan. (ali/fi)