ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
28 Juli 2013, 05:07

Parenting, Bukan Agar Anak Jadi Cerdas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pakar pembicara Muhammad Fauzil Adhim mengatakan, keluarga merupakan tempat yang paling baik untuk mendidik anak. Hal ini lantaran kerja sama antara suami dan istri. "Istri yang mendidik anak, namun suamilah yang membimbing istri," jelasnya. Sehingga, keduanya harus paham mengenai parenting. Sangat berbahaya jika kedua orang tua tidak mengerti bagaimana cara yang baik dalam mendidik anak. 

Apa sebenarnya tujuan proses parenting yang baik? Menjadi orang yang cerdas? Ternyata bukan. Yang lebih penting adalah menjadikan generasi dengan karakter dan moral yang tertanam baik sejak usia dini. Selain itu juga menjadikan anak-anak berjiwa kokoh.

Semuanya bisa dicapai melalui serentetan proses parenting. Menurut Fauzil, yang pertama kali perlu ditanamkan pada anak adalah keimanan. Kemudian baru menguatkan jiwa dengan kasih sayang. Menurutnya, kasih sayang akan mampu menumbuhkan semangat yang menyala-nyala pada anak.

"Tapi kasih sayang itu bisa membuat anak menjadi cinta dunianya jika tidak dibekali dengan ilmu," tegasnya. Maka, memberikan kasih sayang harus diiringi oleh penanaman ilmu. Baik ilmu dunia maupun agama. Jika ilmu itu melekat pada orang yang baik, maka ilmu itu akan dipergunakan dengan baik. Begitupun sebaliknya.

Sementara itu, ilmu agama menyempurnakan keseluruhan proses. "Sudahkah anak-anak kita diberi ilmu agama? Atau hanya sekedar pengetahuan tentang agama?" Fauzil mengajak hadirin untuk bertanya.

Bercanda Juga Penting
Bercanda merupakan hal yang mungkin dianggap sepele dan wajar oleh setiap orang. Namun di balik semua itu, terdapat beberapa manfaat yang sangat besar. Bercanda dengan anak bukan hanya agar mereka jadi bahagia. Tetapi bercanda juga bisa menjadi tabungan orang tua di akhirat nanti.

Doa anak pasti mengandung doa kepada kedua orang tuanya. "Tapi jika orang tua tidak memberi kasih sayang kepada anaknya, jangan berharap anak akan mendoakan orang tuanya," tegas Fauzil. Bisa jadi doa tersebut mereka tujukan bagi orang yang lebih benar-benar menyayangi saat kecil.

Lebih lanjut, ia juga membahas permasalahan yang terjadi dalam proses pendidikan saat ini. Sistem pendidikan menuntut anak untuk hanya lulus sekolah dan mendapat nilai yang bagus. Kebanyakan mereka hanya berlatih berbagai macam soal, namun kurang mengerti dasar ilmu yang dipelajari.

Menurut penulis Saat Berharga Untuk Anak Kita ini, pendidik harus memonitor siswanya secara berkala. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kelemahan siswa tersebut. "Kelemahan itulah yang harus diatasi," ujarnya. Termasuk kelemahan berlaku jujur yang berakibat pada anak menyontek. (guh/lis)

Berita Terkait