Perlombaan ini akan diadakan selama dua hari yakni pada tanggal 22 hingga 24 November mendatang. Tahun ini, IEMC mengangkat tema Saving in Action, Sustaining in Creation. Tema ini sengaja diangkat untuk menjawab kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi sejak pekan lalu. ”Harapannya nanti didapatkan penyelesaian untuk masalah keterbatasn sumber energi yang melanda penduduk Indonesia,” kata Alief Wikarta PhD, ketua pelaksana IEMC 2013.
Bila tahun lalu hanya terdapat 27 tim yang ikut berlaga, tahun ini ITS menargetkan partisipasi dari 40 tim dari seluruh Indonesia. Untuk itu, tim IEMC telah meminta kesediaan lebih dari 50 universitas di Indonesia untuk ikut mengirimkan timnya dalam perlombaan ini. Walaupun begitu, Alief yakin bahwa pendaftar perlombaan ini akan melebihi jumlah yang ditargetkan panitia.
Keyakinan Alief bukan tidak berdasar, gagalnya pelaksanaan SEM 2013 menjadi faktor utama antusiasme mahasiswa Indonesia. Memang, pada bulan ini seharusnya sebanyak 18 tim dari berbagai universitas di Indonesia mengikuti gelaran SEM yang diadakan di sirkuit Sepang, Malaysia. ”Sayangnya, karena masalah asap, SEM tahun ini dibatalkan,” katanya.
Selain karena gagalnya SEM, keberhasilan IEMC setahun lalu juga akan menjadi daya tarik bagi universitas-universitas lain untuk ikut berlaga. Alief menyebutkan, IEMC 2012 menuai banyak respon positif dari berbagai pihak. ”Kami tentu juga tetap memperbaiki diri untuk IEMC 2013 ini,” kata Alief.
Seperti juga tahun lalu, IEMC 2013 akan memperlombakan dua kategori yakni kategori prototype dan urban concept. Setiap kategori akan dibagi lagi ke dalam klasifikasi bahan bakar yang digunakan. Pada perlombaan ini, bahan bakar yang diperbolehkan adalah bensin, diesel dan listrik. ”Jadi total ada enam kategori yang akan dilombakan,” kata dosen Jurusan Teknik Mesin ini.
Selain keenam kategori tersebut, terdapat tiga kategori baru yang juga dilombakan pada tahun ini. Kategori-kategori tersebut adalah kategori best design, best team dan best video. ”Untuk kategori best design dan best video akan dinilai oleh dewan juri. Sedangkan kategori best team akan dinilai panitia sendiri,” kata Alief.
Selain mobil-mobil hasil kreasi mahasiswa Indonesia, IEMC 2013 juga berencana untuk mengundang mobil-mobil lain dari luar negeri. Mobil-mobil tersebut akan mengikuti sesi pameran dan mengikuti diperbolehkan race tanpa dihitung sebagai peserta. ”Sejauh ini, sudah ada tim dari Filipina yang menyatakan kesediaan untuk ikut,” pungkas Alief. (ram/fi)
Untuk info lebih lanjut mengenai IEMC 2013 bisa diakses di www.iemc.its.ac.id
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung