Hal tersebut disampaikan Idawarni, mahasiswa program doktoral Jurusan Arsitektur, pada sidang terbuka promosi doktor, Senin (8/7). Penelitiannya yang berjudul Permukiman Tradisional Suku Makassar Berbasis Budaya dan Gaya Hidup Sebagai Dasar Konsep Permukiman Resettlement Di Wilayah Pesisir ini berhasil mengevaluasi program yang telah dijalankan sejak 1995 ini. Penelitian ini sekaligus mengantarkan Idawarni meraih gelar doktor dengan predikat memuaskan.
Dalam penelitiannya, Idawarni mengungkapkan bahwa dalam program resettlement ini, nilai budaya masyarakat Bugis Makassar hampir tidak digunakan dalam membangun permukiman warga. Padahal menurut dosen Jurusan Arsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas) ini, nilai-nilai budaya berperan penting dalam proses pembentukan permukiman dan rumah. Tidak heran, pada perkembangannya, banyak masyarakat Untia yang telah pindah ke wilayah resettlement memilih kembali ke wilayah asalnya.
Selain tidak mempertimbangkan aspek budaya, pemukiman resettlement juga mengesampingkan konsep gaya hidup sebagai bahan pertimbangan desain permukiman. Idawarni mengungkapkan, setidaknya terdapat beberapa hal yang harus dimasukkan sebagai bahan pertimbangan, antara lain: pekerjaan, pendidikan, usia, aktivitas harian dan kepercayaan masyarakat. ”Semuanya punya peran masing-masing. Aktivitas harian contohnya berperan dalam melahirkan perbedaan penggunaan ruang berdasarkan jenis kelamin dan usia,” kata ibu tiga orang anak ini.
Idawarni mengusulkan, konsep pembangunan permukiman resettelement di masa mendatang harus memperhatikan beberapa aspek lain seperti perencanaan yang menghormati lingkungan alam dan pengaturan kreativitas manusia. Ia meninjau, pembangunan resettlement Untia telah menimbulkan berbagai kerusakan pada lingkungan seperti menipisnya hutan bakau dan terjadi pendangkalan oleh lumpur. ”Akibatnya kehidupan masyarakat terganggu dan mengubah sikap masyarakat,” terang wanita kelahiran Ujung Pandang ini. (ram/fi)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi