Wanita kelahiran Ngawi pada 46 tahun lalu itu, dinyatakan lulus setelah mampu mempertahankan disertasinya dari pertanyaan dosen penyanggah. Pada sidang tersebut, ia mengangkat topik berjudul Sistem Identifikasi dan Diagnosis Gangguan Jamak pada Motor Induksi Menggunakan Support Vector Machine.
”Motor induksi memiliki peranan yang penting sebagai penggerak dalam kegiatan industri. Adanya gangguan ini akan menyebabkan kerugian, bukan saja karena terhentinya proses produksi tetapi juga menyebabkan pemborosan energi,” tutur wanita kelahiran 16 Juni 1967. Sehingga, deteksi secara dini melalui proses monitoring perlu dilakukan untuk mendiagnosis gangguan motor.
Gangguan tersebut berasal dari gangguan mekanik yang disebabkan oleh perubahan torsi beban. Sedangkan gangguan elektrik diakibatkan oleh penurunan resistansi.
Kalau pada penelitian sebelumnya digunakan empat langkah untuk diagnosis gangguan motor, yaitu denoising, feature calculation, feature extraction, dan classification. Akan tetapi, pada penelitian kali ini, Dian menawarkan metode yang berbeda. Ia menambahkan analisa performa kalsifikasi dalam mendiagnosa gangguan motor.
Wanita yang memperoleh gelar master dari Universitas Gajah Mada (UGM) ini mendiagnosis gangguan motor melalui dua parameter. ”Parameter pertama melalui spektrum arus. Sedangkan yang kedua adalah berdasarkan analisa vibrasi,” ungkap Dosen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
Diagnosis melalui dua parameter tersebut mampu mengidentifikasi gangguan hingga 12 kelas. Sedangkan, penelitian sebelumnya hanya mampu mengidentifikasi delapan kelas. ”Akuarasi melalui parameter arus mencapai 82 persen. Sedangkan melalui parameter vibrasi mencapai 77 persen,” rinci wanita yang menempuh sarjana di Universitas Diponegoro ini.
Ia mengatakan, metode ini dapat pula digunakan untuk mengidentifikasi mesin jenis lain. Syaratnya, mesin tersebut harus mampu menghasilkan sinyal sebagai parameter diagnosis.
Ia berkeinginan, suatu saat nanti penelitian ini dapat terealisasi menjadi sebuah alat. ”Di benak saya, akan tercipta suatu embeded system yang dapat ditanamkan di mesin tersebut. Namun, semua itu butuh waktu yang cukup panjang,” pungkas wanita yang bermimpi memperoleh gelar profesor enam tahun mendatang. (ady/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung