Menurut Tri Yogi, hingga akhir 2017, ITS membutuhkan 170 guru besar. Alasannya, pada tahun itu jumlah mahasiswa pascasarjana ITS diperkirakan mencapai sebanyak 3.400 mahasiswa. ”Salah satu tolok ukur keberhasilan universitas dapat dilihat dari kesuksesan universitas dalam mengelola program pascasarjananya,” tutur pria asal Tulungagung ini.
Guna menyiapkan hal tersebut, diperlukan kerja keras yang maksimal dari seluruh sivitas akademika ITS. ”Saya berharap bahwa setidaknya ITS mampu mencetak 15 guru besar setiap tahunnya,” pesannya kepada dosen-dosen ITS. Saat ini jumlah total guru besar ITS sebanyak 107 orang. Sehingga, untuk empat tahun ke depan dibutuhkan 63 guru besar baru.
Karena itu, Tri Yogi mendorong dosen ITS yang bergelar master segera melanjutkan kuliah untuk jenjang program doktoral. Sementara itu, untuk dosen yang sudah bergelar doktor, ia berpesan agar segera mengurus gelar guru besarnya.
Ia pun berpesan bahwa menjadi guru besar bukanlah akhir perjuangan, namun awal pengabdian pada masyarakat. Seluruh kontribusi dari guru besar akan selalu dinantikan oleh ITS. ”Tugas dan tanggung jawab mulia telah menunggu anda,” pungkasnya. (ady/ran)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung