Pada tahap pertama, GM-1 tak mampu berbuat banyak. Robot kontingen kampus perjuangan tersebut bahkan tak dapat mematikan api barang sekalipun. ”Pada running test pertama tadi kami memang hanya memfokuskan pada kalibrasi sensor robot,” ujar Idil Fitrianto, anggota tim GM-1.
Memasuki uji coba kedua, penampilan GM-1 berubah 180 derajat. Robot beraki enam tersebut dengan luwes bergerak ke kanan, kiri, depan dan belakang untuk mencari titik api. Rintangan berupa gundukan kayu dan kaca pengganggu sensor tak jadi masalah. Tak sampai dua menit berkeliling lintasan, GM-1 akhirnya sukses mematikan api. ”Waktu yang dibukukan GM-1 sekitar 159 detik,” tambah Idil.
Sayangnya, GM-1 kembali mengalami kendala ketika berusaha kembali ke tempat start. Robot yang mirip dengan laba-laba tersebut terlihat kebingungan dan hanya berputar-berputar di satu tempat. Alhasil, hingga waktu yang diberikan panitia habis, GM-1 tak dapat kembali ke temat semula.
Menanggapi masalah tersebut, Idil mengakui program untuk GM-1 memang belum sempurna. Ia dan teman-temannya belum memasukkan program kembali ke tempat start pada memori GM-1. Sehingga, tidak heran jika robot berkaki tersebut tak dapat pulang ke tempat semula. ”Setelah ini akan kami masukkan. Semuanya dilakukan secara bertahap,” pungkasnya. (ali/fz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung