Meski bukan akun resmi ITS, twitter @ITS_Surabaya telah menyedot perhatian banyak pengguna sosmed tersebut. Sejak tweet pertamanya pada (28/5) 2011 lalu, akun tersebut mampu menarik lebih dari 28 ribu follower hingga saat ini. Follower-nya pun variatif, bukan hanya dari mahasiswa, tetapi juga banyak dari masyarakat umum.
”Dua tahun adalah waktu yang tidak sebentar,” ujar Lalu Muhamad Jaelani, salah satu admin @ITS_Surabaya. Menurutnya, momentum tahunan seperti inilah waktu yang tepat untuk menguji kebermanfaatan layanan ini. Sekaligus sebagai bahan evaluasi dan penambah semangat bagi relawan yang telah mengelolanya hingga kini.
”Lomba foto ini sendiri sebenarnya sudah diinisiasi sejak ulang tahun pertama dulu,” lanjut dosen Jurusan Teknik Geomatika tersebut. Namun, karena suatu kendala tertentu akhirnya baru dapat direalisasikan pada tahun kedua ini.
Dalam perlombaan online kali ini pun admin sudah menyediakan beberapa hadiah. Praktis, tidak kurang dari 114 foto ikut serta dalam lomba ini. Menurut Jaelani, jumlah tersebut merupakan jumlah bersih foto yang memenuhi syarat perlombaan. ”Ada beberapa foto yang terpaksa tidak bisa diakui karena tidak memenuhi aturan yang ada,” terangnya. Namun tidak dipungkiri bahwa ada satu hingga dua foto telah memenuhi aturan justru luput dari pengamatan.
Hal tersebut sangatlah mungkin terjadi karena ketiga admin bukanlah orang yang memiliki banyak waktu luang. Satu orang berada di Jakarta, sedangkan dua yang lainnya sedang berada di luar negeri. ”Namun kami tetap mencoba sebisa mungkin lebih jeli untuk meminimalisir kesalahan tersebut,” jelasnya.
Ada beberapa kategori untuk perlombaan foto kali ini. Di antaranya, aktivitas keislaman, pahlawan kampus, lalu lintas kampus, kegiatan mahasiswa, dan gaya arek ITS. ”Kategori aktivitas keislaman tersebut sebenarnya di luar rencana, namun ada pihak sponsor yang menyediakan hadiah berupa satu buah Alquran,” paparnya tentang alasan kategori tersebut muncul.
Dari kelima kategori tersebut, dua kategori terakhir yang paling mendominasi. Yakni terkait kegiatan mahasiswa dan gaya arek ITS. Penilain lombanya sendiri, Jaelani menjelaskan bahwa hanya ada dua parameter untuk memilih pemenang. Yang pertama adalah kesesuaian judul foto dengan foto, kemudin jumlah retweet yang diperoleh. ”Jumlah retweet ini yang paling menentukan,” tegasnya.
Dari situ didapatkan pemenang untuk masing-masing kategori. Di antaranya Sholahuddin Yusuf untuk kategori aktivitas keislaman, Niswatuh Syuykhoh untuk kategori pahlawan kampus, Roni Pranata dan Aura Mauliddia untuk gaya arek ITS, dan juga ada penghargaan khusus untuk foto yang dikirim oleh Intan Pratiwi. Setiap pemenang mendapatkan bermacam-macam hadiah yang telah disponsori oleh berbagai pihak. Baik kuliner, service, hingga voucher belanja.
Dari peringatan dua tahun berdirinya @ITS_Surabaya ini, para admin yang secara sukarela berharap kebermanfaatan media tersebut ke depannya. Menurut Jaelani, media ini adalah jembatan antara ITS dengan mahasiswa, alumni, dan pihak luar ITS.
Ia mempunyai dua fungsi sekaligus, sebagai penyampai informasi ITS ke pihak luar dan untuk meanmpung aspirasi dari berbagai pihak untuk ITS yang lebih baik. ”Semoga akun ini tetap bermanfaat, karena ketika keberadaannya sudah tidak ada manfaatnya lagi, maka ia akan bubar dengan sendirinya,” tutup jaelani sekaligus mengungkapkan harapan besar dua relawan lainnya. (oly/fi)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan