Kunjungan yang dilaksanakan pada Kamis (30/5) ini bahkan tidak hanya dihadiri oleh Universite Lille, tetapi juga Atase Pendidikan Kedutaan Besar Perancis dan Direktur Institut Francais Indonesia (IFI). Pada kesempatan itu, wakil rektor Universite Lille mengajak ITS untuk bekerja sama dalam program Double Degree. ”Kalau untuk Fast Track, sudah ada mahasiswa ITS yang ke Perancis,” ujar Dr Heri Kuswanto MSi, Wakil Ketua International Office (IO) ITS.
Namun, lanjutnya, untuk program double degree ke Universite Lille 1 masih belum ada. ”Untuk itu, ITS menyambut baik ajakan ini sebagai peluang untuk terus mengembangkan internasionalisasi yang ada di ITS,” jelas Heri. Menurut Heri, semakin banyak mahasiswa ITS yang melanjutkan studinya ke luar negeri, semakin menunjukkan bahwa ITS memiliki track record yang baik di mata dunia.
Untuk itu, pelaksanaan memorandum of understanding (MoU) pun akan sesegera mungkin dilaksanakan. Agar realisasi rencana yang telah dibuat semakin cepat. ”Sayangnya, untuk program exchange yang ada di sana harus memenuhi persyaratan kemampuan berbahasa Perancis,” aku Heri. Di Universite Lille tersebut, kelas Internasional yang dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan bahasa Inggris hanya terdapat di program Master, itu pun dengan kuota yang sangat terbatas.
Sehingga, untuk exchange, mahasiswa harus memiliki kemampuan Bahasa Perancis mimimal level B2. Namun, direktur IFI yang pada saat itu turut hadir berusaha menjawab permasalahan tersebut. Yakni dengan cara menggandeng UPT Bahasa yang ada di ITS untuk membuka kelas Bahasa Perancis yang nantinya akan dimonitoring secara khusus dari IFI. Dengan begitu, pelatihan Bahasa Perancis akan lebih terkontrol dan hasilnya benar-benar tepat sasaran.
Lebih lanjut, Atase Pendidikan Kedutaan Besar Perancis di Indonesia juga menyampaikan tujuannya. Bahwa akan dilaksanakan Joint Working Group (JWG) antara Indonesia dan Perancis. Dalam pelaksaannya nanti, ITS dipercaya untuk menjadi host dalam acara tersebut. Tugasnya, mengatur keberlangsungan acara hingga menjadi tuan rumah.
”Itu merupakan sebuah kehormatan bagi kami,” ujar Heri. Pertemuan antara universitas-universitas di Perancis dengan universitas-universitas di Indonesia itu nantinya akan membahas isu-isu strategis tentang sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Dari sana, akan dilakukan standarisasi sistem pendidikan, baik di Indonesia maupun di Perancis. Bahkan ada rencana untuk melakukan penilaian juga seberapa jauh kerja sama antara Indonesia dan Perancis. Dengan menjadi host JWG, peluang untuk mempromosikan ITS semakin terbuka. (oly/nir)
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya