Latihan semi militer itu sengaja diadakan untuk melatih kedisiplinan dan karakter para calon penerus organisasi mahasiswa (ormawa) di ITS. Melalui kegiatan Character Capacity Building for Future Leader (CCBFL), Kementerian Pemberdayaan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) BEM ITS berharap pelatihan ini mampu menghasilkan penerus ormawa yang kompetitif dan unggul.
”Kegiatan ini digagas pada kepengurusan BEM tahun lalu. Kami adakan lagi karena pelatihan ini sangat dibutuhkan bagi KM (Keluarga Mahasiswa, red) ITS,” ujar Dwi Maumere Putra, ketua panitia CCBFL. Pelatihan ini dilaksanakan tiga hari dan melibatkan seluruh perwakilan ormawa di ITS yang meliputi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Lembaga Minat Bakat (LMB).
Sejak hari pertama tiba di Puslatdiksarmil, peserta telah diwajibkan untuk menaati aturan militer. Mulai dari aturan tidur di barak, pelaksanaan apel pagi dan malam, hingga peraturan dasar baris-berbaris. ”Pada dua hari pertama ini peserta menerima banyak materi terkait pergerakan KM ITS dari masa ke masa,” tutur Maumere.
Memasuki hari ketiga, barulah peserta melakukan kegiatan full outbond di lapangan. Sebelum turun ke lapangan, mereka terlebih dulu menerima materi dari Mayor Sumarjito terkait persiapan fisik dan mental. Selanjutnya, lapangan hijau telah siap menantang mereka, lengkap dengan tali tambang, climb wall, sling dan berbagai perlengkapan lain untuk aksi mereka hari itu.
Beberapa tantangan yang harus mereka taklukan adalah sit rap ling dan river crossing. Aksi yang memacu adrenalin ini memaksa mereka untuk naik ke climb wall dan meluncur ke darat dengan hanya berpegangan pada sling. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing naik ke dua sisi berbeda pada bangunan setinggi tiga lantai itu. Sebagian dari mereka akan melakukan sit rap ling, dan peserta pada sisi lainnya akan melakukan river crossing.
Terikat dengan sabuk dan pengait pada sling, salah satu peserta mulai mempersiapkan dirinya melakukan sit rap ling. Kakinya menapak pada bidang datar vertikal, sedangkan badanya membentuk sudut 30 derajat terhadap horizontal untuk menjaga keseimbangan. Mulailah, kaki mereka menghentak bidang datar itu, membentuk loncatan-loncatan jauh hingga menapak di darat. Selama aksi itu kedua tangan mereka harus sigap menarik dan mengulur tali.
Pemandangan lain tersaji di sisi sebelah utara climb wall. Peserta nyaris terlentang horizontal di udara dengan kepala menghadap ke arah bawah. Mereka meluncur cepat dengan tangan yang membentuk kolom menggenggam sling. ”Tangan harus berada jauh dari di depan pengait, jika tidak bisa terjepit dan putus,” teriak Mayor Sumarjito dari bawah memandu satu persatu peserta untuk meluncur. Meski dengan wajah tegang, hampir semua peserta mampu menaklukan tantangan dengan baik.
Sebelum berjibaku dengan aktivitas fisik yang semi militer, kecakapan komunikasi peserta juga menjadi aspek yang tidak dilupakan dalam rangkaian CCBFL ini. Dua pekan lalu, peserta telah mengikuti seminar dan dilibatkan dalam dua kali pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) dengan bahasan tentang berbagai tantangan KM ITS. Diharapkan pelaksanaan CCBFL tahun ini dapat memberikan pelatihan lengkap pada berbagai aspek demi peningkatan kompetensi penerus ormawa ITS. (ald/fi)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi