Tommy Apriando dari Mongabay Indonesia, salah satu pembicara memaparkan fakta-fakta seputar bidang lingkungan di media. Dalam paparannya, bidang lingkungan hanya memiliki sedikit ruang dibandingkan dengan bidang hukum dan politik.Sering, isu yang diangkat tidak ada kaitannya dengan lingkungan.
Sebagai reporter bagi situs penyedia dan berita mengenai lingkungan, Tommy membenarkan media tidak lepas dari kungkungan penguasa. Lebih dari itu, ia membenarkan, penguasa yang memegang kendali terhadap media juga sering melakukan perusakan terhadap lingkungan.
Dengan kenyataan seperti itu, Tommy menawarkan solusi alternatif penyebaran informasi lingkungan. Social media merupakan alternatif yang banyak diperbincangkan oleh pria kelahiran Lampung tersebut. Selain itu juga bisa melalui situs pribadi seperti blog.
Menurut lulusan Universitas Islam Indonesia ini, teknologi memang bisa membuat siapapun bebas untuk menulis tentang lingkungan. Namun, ia mengingatkan agar setiap orang bisa mempertanggungjawabkan tulisannya. ”Di sini (Indonesia,red), berlaku undang-undang pencemaran nama baik,” ingatnya.
Amiruddin Muttaqin dari Ecoton, Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah membenarkan bahwa media hanya mengangkat isu-isu yang menarik. ”Ibaratnya, media lebih ingin meliput ikan yang mati massal dibandingkan mahasiswa yang bersih-bersih pantai,” ujarnya sambil diiringi gelak tawa.
Amiruddin berpendapat, untuk menggebrak setiap perusakan lingkungan yang dilakukan oleh suatu institusi, harus dilakukan secara bersama-sama dengan orang lain. ”Jika sendiri, suara kita tidak bakal didengar,”paparnya.
Ia mencontohkan gerakan kelompoknya, Ecoton, ketika mengajak warga untuk tidak membeli koran terkemuka di Indonesia.”Mereka (perusahaan koran, red) sering membuang limbah koran begitu saja, dan tidak diolah, ” jelas Amiruddin.
Nurhayati, peserta Enviro Talk dari Universitas Hasanuddin Makassar, setuju untuk memberitakan sesuatu tidak dari sisi negatifnya saja. Menurutnya, hal-hal seperti lingkungan bisa lebih diangkat dibanding yang lain. ”Seperti proyek saya, rumah buku,” tuturnya mengenang daerah asalnya, Makassar. (nul/fi)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung