Poin kerja sama yang tertuang dalam MoU ini antara lain berupa penyediaan pembicara dalam kegiatan Studium Generale Technopreneurship di ITS. Selain itu HIPA ITS juga memfasilitasi pembiayaan proposal bisnis yang diajukan oleh ITS yang dianggap layak dan pengembangan semangat technopreneurship dan inkubasi bisnis ITS.
Kepala BKIBV, Ir Suryo Widodo Adji Msc menyambut kerja sama ini dengan optimis. Ia percaya akan terdapat peningkatan signifikan dunia entrepreneur di kalangan mahasiswa ITS pasca penekenan tersebut. Keyakinan itu didasari dengan sudah banyaknya alumni ITS yang berprofesi menjadi pengusaha.
”Suatu kerja sama luar biasa. Dengan adanya kerja sama ini, artinya dari kami punya jembatan untuk menembus pasar,” ujarnya. Di samping itu, dengan adanya organisasi ini, kalangan ITS (mahasiswa dan dosen, red) memiliki network dan modal untuk berwirausaha.
Semangat entrepreneur turut menjadi perhatian Suryo. Menurutnya, kerja sama ini akan mendorong calon pengusaha, seperti mahasiswa dan dosen ITS yang semula ciut memulai usaha menjadi lebih bersemangat untuk berwirausaha.
Meski baru berdiri April lalu, namun pengalaman berbisnis anggota HIPA ITS tak perlu diragukan. Anggotanya yang notabene merupakan alumni ITS rata-rata sudah lama malang melintang di dunia bisnis.
”Sebenarnya masing-masing alumni ITS sudah memiliki kiprah yang besar. Namun, baru dengan HIPA ITS, mereka memiliki tempat berkumpul.” ujar Suryo. Dengan adanya organisasi ini, peserta inkubator bisnis bisa bersinergi dengan HIPA ITS.
Di lain waktu, Ir Kristiono, ketua umum HIPA ITS mengungkapkan perlunya pendidikan kewirausahaan sejak bangku kuliah. Lebih dari itu, pendidikan seperti ini memiliki sangkut paut dengan rencana industrialisasi Indonesia tahun 2045. ”Diproyeksikan, pada tahun 2045, ekonomi Indonesia akan menjadi top seven dunia,” tutur mantan Direktur Umum PT Telkom tersebut.
Senada dengan Kristiono, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA berharap, dengan adanya program tersebut, anggapan bahwa Indonesia merupakan negara pekerja berubah menjadi negara pengusaha. ” Diharapkan, HIPA ITS bisa menularkan ilmunya,” ujar Tri Yogi.
HIPA-ITS dan Manajemen Bisnis
Imam Baihaqi, dosen Teknik Industri ITS menerangkan Program Studi (Prodi) Manajemen Bisnis berkaitan erat dengan HIPA ITS. Iman mengatakan, prodi yang sekarang memiliki dua angkatan ini menargetkan lulusannya bisa menelurkan produk-produk inovatif.
Lebih dari itu, Imam berharap agar anggota HIPA ITS bisa memberikan kuliah lapangan kepada mahasiswa prodi ini nantinya. ”Kelas pada prodi ini memiliki laboratorium juga. Walaupun begitu bukan sekadar laboratium biasa, namun laboratorium berbasis riil bisnis,” ujarnya (nul/fi)
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas