Talkshow ini merupakan salah satu rangkaian acara Kesma Expo yang mengangkat tema Shining with Your Future. Untuk mendukung ketercapaian tujuan diadakanya acara ini, dihadirkan tiga orang pembicara. Sebagai pembicara pertama, Wahyu Islami Pratama, koordinator relawan ITS International Office (IO), didapuk untuk menyampaikan informasi seputar beasiswa yang ada di luar negeri. Berbagai tips turut pula dibagikan. ”Persiapan untuk student exchange harus dilakukan sejak jauh-jauh hari,” ujarnya ketika presentasi.

Beberapa hal yang harus dipersiapkan antara lain Study Plan, Motivation Letter, dan juga transkrip dalam bahasa Inggris. Transkrip tersebut dapat dibuat dengan mengajukan surat permintaan transkrip nilai yang dicetak dalam bahasa Inggris. Caranya adalah dengan membuat dua lembar surat yang ditujukan kepada Pembantu Rektor I dan juga Badan Akademik.

Selain beberapa syarat di atas, yang wajib dipersiapkan oleh calon mahasiswa ke luar negeri adalah nilai TOEFL. ”Sebenarnya tidak ada patokan minimum nilai TOEFL untuk setiap universitas, tapi kita tetap wajib mempersiapkannya dengan matang,” lanjutnya.

Tak jauh berbeda, Ing Maskhal Farray Kuddah, ST pun mengisyaratkan bahwa kemampuan berbahasa Inggris mutlak dimiliki oleh mereka yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. ”Kalau kita bisa bahasa Inggris dengan baik, mau ke mana saja akan mudah,” jelas alumni program double degree di Saxion, Belanda ini.

Pembicara ketiga, Rama Oktavian ST MSc, memiliki pengalaman yang sedikit berbeda. Beasiswa full scholarship di NTUST tidak ia dapatkan dengan mudah. Saat itu ia tidak sedang dalam kondisi fresh graduate ketika mengajukan aplikasi studi ke luar negeri. Alhasil, ia harus mengurus segala administrasi mulai dari awal. ”Hal tersebut sangat berat,” akunya. Untuk itu ia berpesan kepada mahasiswa seharusnya sudah mempersiapkan segala berkas jauh-jauh hari. (oly/lis)