Dr Muhammad Nur Yuniarto mengklarifikasi pernyataan awalnya yang mengungkapkan bahwa penyebab kebakaran Electric Car (EC) ITS terdapat pada short circuit-nya. ”Saya menyatakan EC terbakar disebabkan korsleting lebih karena asumsi saya sendiri. Padahal saat itu belum dilakukan investigasi lebih lanjut,” ungkap Nur.
Dosen yang menggawangi Tim EC ini mengaku belum memiliki alasan yang pasti saat kejadian itu berlangsung. Saat itu ia mendasarkan pendapatnya dari logika bahwa korsleting adalah satu-satunya penyebab utama terjadinya kebakaran mobil.
Nur kemudian mengungkapkan bahwa ketika kebakaran berlangsung, salah satu anggota timnya, Nur Rahman, berhasil merekam insiden tersebut melalui handphone-nya. Dari hasil observasi dan bukti yang didapatkan, Nur menilai, terdapat sabotase dari pihak luar.
Ia membeberkan informasi bahwa selama kebakaran tersebut, terdapat oknum yang sedang melemparkan semacam botol air mineral ke mobil listrik ITS. Tindakan tersebut diduga sebagai penyebab munculnya semburan fire ball dari mobil tersebut. ”Diduga, botol tersebut berisi bahan bakar pemicu kebakaran,” ungkapnya.
Isi bagian depan mobil yang terbakar menjadi bukti lain yang dibeberkan oleh Nur. Ternyata isi mesin di dalamnya tidak ikut hangus. ”Terlihat kabel-kabel yang terdapat di dalamnya tidak meleleh. Padahal bagian inilah yang seharusnya justru habis dilalap api,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa baterai EC yang terletak pada bagian belakang mobil justru masih dalam kondisi baik-baik saja. Hanya motor listrik saja yang saat ini tidak bisa digunakan lagi.
Prof Dr Ing Ir Herman Sasongko, Pembantu Rektor I ITS, mengaku belum punya rencana untuk melanjutkan investigasi ini ke pihak yang berwajib. Ia meminta untuk tidak melanjutkan investigasi ini. Ia menganggap tindakan itu hanya menghabiskan energi saja.
Nur kemudian menyatakan bahwa timnya akan berusaha untuk mengganti kejadian ini dengan prestasi yang lebih baik dari EC. ”Saya lebih memandang kejadian ini sebagai hambatan. Kejadian ini membuat saya lebih terlecut untuk membuat EC yang lebih bagus lagi dari sebelumnya,” tandasnya.
Sebagai janji dari ucapannya, Nur menginfokan akan membuat EC versi terbaru. Ia berencana meluncurkannya sebelum bulan Oktober tahun ini. ”Nanti akan dicat dengan warna merah,” infonya. (nul/izz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung