ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
28 April 2013, 20:04

FMIPA Cari Penyelesaian Krisis Air Bersih

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara yang diprakarsai oleh Departemen Sosial Masyarakat (Sosmas) BEM FMIPA ini juga mengadakan Pelatihan Perilaku Hidup dan Bersih (PHBS). Tak sendiri, mereka turut menggandeng FMIPA ITS Care Center (FICC) demi kelancaran kegiatan yang berfokus pada permasalahan lingkungan tersebut.

Kondisi lingkungan kampung binaan ini sangatlah kritis, terutama dalam hal pengadaan air bersih. "Di sana masyarakat sangat bergantung pada penjual air bersih keliling," ujar Sos Edwin Vidiyoga, penanggung jawab kegiatan.

Melihat hal tersebut, para punggawa FMIPA pun menginisiasi program sosial ini sejak awal kepengurusan. "Salah satu dari rangkaian Vildev ini ada pelatihan," lanjutnya. Pelatihan PHBS sendiri menekankan pada penggunaan air bersih untuk cuci tangan. Dalam pelatihan tersebut diajarkan cara mencuci tangan yang benar.

Tidak kurang dari 30 anak mengikuti pelatihan. "Awalnya kami menampilkan video cara mencuci tangan," jelas mahasiswa dari Jurusan Fisika tersebut. Usai visualisasi, diadakan simulasi secara langsung dipandu oleh mahasiswa FMIPA. Anak-anak menyambut simulasi dengan sangat antusias.

Dalam kesehariannya, kampung ini memang sangat minim pasokan air bersih. Jangankan mengalokasikan air secara khsusus untuk cuci tangan, untuk mandi saja mereka masih kesulitan. Oleh karena itu, mereka pun diajari bagaimana cara memanfaatkan air bersih yang minim tersebut semaksimal mungkin untuk keperluan cuci tangan.

"Kami memilih cuci tangan karena kebiasaan tersebut sangatlah vital bagi kesehatan," tambah lelaki yang akrab disapa Sos tersebut. Faktanya, melalui tanganlah secara langsung terjadi kontak dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Sehingga apabila tangan tidak bersih, kesehatan tubuh sangat rawan terganggu.

Selain pelatihan PHBS, BEM FMIPA juga akan menciptakan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk water treatment. Sehingga nantinya air di kampung tersebut dapat diolah menjadi air bersih agar dapat dimanfaatkan kembali. Saat ini alat tersebut masih dalam proses perancangan. "Doakan saja kami berhasil mengimplementasikannya untuk masyarakat," ujar Sos diselingi tawa. (oly/fi)

Berita Terkait