Namun sayang, pada final KRI regional IV ini tim ITS harus menuai kekalahan dari PENS. Kejadian ini seperti final ulangan tahun lalu, yakni PENS mampu mengalahkan ITS. Kekalahan ini tak lepas dari berbagai faktor. Misalnya, mekanisme kerja robot yang kurang efektif dan robot otomatis yang masih banyak terdapat masalah.
Sebenarnya, ITS sempat unggul dari tim PENS. Keunggulan tersebut didapat ketika tim PENS melakukan kesalahan dalam mengambil balok. Akibatnya, balok banyak yang terjatuh. Akan tetapi, keunggulan tersebut tidak mampu dipertahankan oleh ITS. Hal ini diakibatkan oleh robot otomatis ITS yang kalah cepat dari PENS.
Moch Wahyu Kurniawan mengatakan bahwa dari segi desain, robot otomatis ITS masih kalah dengan robot otomatis dari PENS. Robot otomatis ITS masih banyak melakukan kesalahan dalam meletakkan balok pada lingkaran.
Selain itu, ITS masih kalah dari segi kecepatan dalam meletakan balok . Robot otomatis ITS masih memerlukan banyak waktu untuk meletakan balok. ”Kami akan mendesain ulang robot otomatis tersebut, karena masih kurang cepat dan efektif,” ucap mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ini.
Dengan kekalahan ini, tim ITS yang bernama RI->Vet menempati juara kedua dan berhak lolos pada tingkat nasional. Selain itu, ITS juga mendapat juara dalam kategori Best Design. ”Pada tingkat nasional mendatang, kami berharap mampu membawa pulang kembali juara Kontes Robot Nasional (KRN) seperti pada tahun lalu,” pungkasnya. (ady/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung