ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
26 April 2013, 21:04

Bahas Aksi Bersama Empat BEM

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kegiatan bertajuk Diskusi Bareng Organisasi Mahasiswa (DBO) ini digelar  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS. Sebagai salah satu rangkaian acara ITS Expo, acara ini sengaja dihelat untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa ITS tentang bagaimana pergerakan mahasiswa yang dimiliki oleh kampus lain.

Empat pentolan BEM kampus seluruh Indonesia pun dihadirkan, di antaranya BEM Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), BEM Universitas Airlangga (UA), BEM Universitas Brawijaya (UB) serta BEM Universitas Indonesia (UI).

Dari BEM KM UGM diwakili oleh Fariddy Muhammad, BEM UA oleh Agus Shodikin, BEM UI oleh Henov Iqbal Assidiq dan BEM UB, M Rizky Kurniawan. Empat perwakilan presiden BEM ini berkumpul menjadi satu dalam acara dengan kemasan talkshow yang dimoderatori oleh presiden BEM ITS, Zaid Marhi Nugraha.

Diskusi khas pergerakan pun meluncur, mulai dari bagaimana mereka menggelar aksi sampai aksi konkretnya saat ini. Henov pun menceritakan bagaimana BEM UI bisa sangat maju dalam hal aksi pergerakan mahasiswa. Tahun kepengurusan sebelumnya misalnya, BEM UI sempat menggelar aksi hingga 48 kali dalam satu kepengurusan. ”Aksi itu bisa bermacam-macam bentuknya, tergantung dari mana kita melihatnya,” jelasnya.

Menurutnya, mahasiswa UI kerapkali menggelar aksi dalam berbagai bentuk. Awalnya, mereka melalukan riset. Kira-kira permasalahan apa yang membutuhkan solusi dari mereka. Baru setelah itu, mereka melakukan sebuah aksi agar menghasilkan sesuatu yang konkrit bagi masyarakat. ”Yang jelas, dalam BEM kami, kita tidak ingin BEM hanya jadi penggelar program kerja (proker) yang punya acara keren-keren saja,” tandasnya.

Melalui interaksi tanya jawab, para peserta pun mengungkit aksi terakhir yang telah dilakukan oleh BEM dari berbagai perguruan tinggi tersebut. Rizky, Presiden BEM UB misalnya, ia terakhir menggelar aksi sama dengan yang terakhir dilakukan oleh BEM ITS. Yakni tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT). Aksi yang dilakukan bukan sebuah aksi yang lantas merusak, melainkan bagaimana bisa menyentuh pihak-pihak terkait, termasuk birokrasi UB agar dapat dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan. (fin/fi)

Berita Terkait