ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
20 April 2013, 16:04

Ingin Sukses Wawancara, Jangan Palsukan Kompetensi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Anton memulai diskusinya dengan memperkenalkan bermacam-macam generasi. Menurut Human Resources Director PT Steel Pipe Industry Indonesia (Spindo) ini, generasi Y yang lahir pada selang tahun 1982 hingga 2000 memiliki karakteristik yang khusus. ”Angkatan ini pintar semuanya. Psikotes pasti lulus, tapi jatuhnya ketika wawancara,” katanya.

Lebih lanjut lagi, alumni Jurusan Matematika ini bercerita mengenai pengalamannya sebagai pewawancara di beberapa perusahaan. Termasuk petunjuk untuk pewawancara dalam menilai pelamar kerja yang tak sedikit jumlahnya. ”Mengetuk pintu keras atau pelan saja ada penilaian positif maupun negatifnya,” Anton mencontohkan.

Pria kelahiran Jakarta ini juga menjelaskan beberapa hal yang mempengaruhi hasil wawancara kerja, yaitu pewawancara, pelamar, dan metode wawancara. Pada beberapa tempat, terdapat karakter pewawancara yang berbeda dalam menilai seorang pelamar. Begitu juga hasil wawancara dipengaruhi oleh kemampuan pelamar dalam menunjukkan kompetensinya.

Walau begitu, Anton tidak membenarkan seorang pelamar yang memalsukan kompetensinya. ”Selain melihat kekurangan, kelebihan pelamar juga dilihat untuk menentukan di mana sebaiknya dia dipekerjakan, jadi katakan saja,” ujar Anton.

Anton berdiskusi dengan luwes selama beberapa jam. Meski tak berkesempatan melakukan simulasi, ayah dua orang anak ini dapat menyimpulkan bahwa hampir separuh dari sekitar 50 orang calon lulusan Jurusan Teknik Industri ini memiliki target untuk berkarir di perusahaan multinasional. Baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). (set/esy)

Berita Terkait