”Kunjungan ini dimaksudkan untuk menjajaki kerja sama lebih lanjut antara ITS dan Timor Leste yang belum rampung sebagai MOU (Memorandum of Understanding, red),” ungkap Fernando Lasama De Araujo, Wakil Perdana Menteri Timor Leste. Ia mengatakan, rancangan kerja sama itu menyebutkan proyek pengembangan SDM yang ada di Timor Leste melalui tenaga ahli yang diperbantukan dari ITS. Menurutnya, tenaga ahli tersebut nantinya akan masuk ke berbagai sektor pendidikan di Timor Leste.

Lebih lanjut, dalam kunjungan yang turut diikuti oleh Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia ini juga ditujukan sebagai langkah lanjut pengembangan politeknik-politeknik Timor Leste. ”Pemasangan batu pertama telah dilakukan untuk satu sampai dua politeknik yang akan dibangun,” sebutnya didampingi Menteri Sosial dan Sekretaris Negara Timor Leste. Karena itu, lanjutnya, pengajar politeknik tersebut juga ada yang berasal dari ITS.

Di sisi lain, ITS sebagai tuan rumah turut antusias mendukung berjalannya program ini. Seperti yang disampaikan Prof Tri Yogi Yuwono DEA, Rektor ITS, di sela-sela kegiatan kunjungan. ”ITS punya tanggung jawab untuk turut mendukung pengembangan SDM di berbagai belahan dunia,” ujarnya. Ia menambahkan hal ini juga dibuktikan melalui penyediaan beasiswa pendidikan di ITS sejak tahun 2009 bagi mahasiswa yang berasal dari Negara Non Blok, termasuk Timor Leste.

Selain itu, kunjungan juga dilakukan untuk melihat kondisi ITS sejauh ini. Beberapa tempat seperti Jurusan Teknik Sipil, PENS, PPNS, dan Gedung Pascasarjana menjadi lokasi kunjungan berdurasi empat jam tersebut. Diskusi antara delegasi Timor Leste dengan ratusana mahasiswa Timor Leste se-Surabaya pun turut digelar dalam kunjungan ini.

Tri Yogi juga berharap kunjungan seperti ini akan terus dapat mengangkat nama baik ITS di kancah internasional. Ia mengatakan hal ini akan membantu proses internasionalisasi yang tengah gencar digalakkan ITS. ”Setidaknya ini akan menambah jumlah badan mahasiswa asing yang ada di ITS,” tutupnya. (man/esy)