ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
28 Maret 2013, 14:03

Paparkan Pemanfaatan GIS Lewat Simposium Nasional

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam paparannya, Endah menyebutkan GIS merupakan inovasi terbaru yang didesain untuk menggambar, memanipulasi, menganalisis, mengatur dan mempresentasikan tipe data geografi. Sistem ini juga bertugas menggabungkan kartografi (ilmu yang mempelajari peta, red), analisis statistik dan basis data teknologi.

Dikatakan Endah, penggunaan sistem ini dapat menghemat biaya serta meningkatkan efisiensi dan komunikasi. GIS juga dapat digunakan sebagai referensi untuk merancang tata ruang angkasa, darat, maupun bawah bumi.

Sebenarnya, GIS sendiri telah disinggung dalam Ketentuan Peta pada Peraturan Pemerintah 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang. ”Peraturan tersebut telah mencakup tingkat ketelitian ruang,” ucapnya.

Dalam penggunaannya, GIS akan menghasilkan blueprint tata ruang. Sistem ini juga mampu menghasilkan blueprint struktur dan pola ruang. ”Contoh struktur ruang adalah pengembangan bandara, pelabuhan, sistem angkutan umum massal dan jaringan telekomunikasi,” rincinya

Menurut Endah, pola adalah faktor terpenting dalam penataan riang. Jika pola terbentuk maka struktur dan tata ruang juga dapat dibentuk. Selanjutnya, rancangan penataan ruang untuk berbagai tingkatan wilayah bisa dihasilkan.

Untuk blueprint tata ruang dapat dihasilkan berbagai tingkat dan skala seperti tingkat provinsi, kabupaten, kota dan zonasi (tingkatan terkecil, red).”Bahkan dengan adanya rancangan penataan ruang zonasi ini lah, pemerintah kota memiliki dasar untuk menerbitkan izin pemanfaatan ruang,” paparnya.

GIS ini juga menjadi acuan dalam mengatur Standar Minimal Penataan Ruang. Standar tersebut berupa informasi penataan ruang, perlibatan peran serta masyarakat, izin pemanfaatan ruang, pelayanan pengaduan pelanggaran ruang, dan penyediaan ruang terbuka hijau publik.

Mengacu dari banyaknya hal yang dihasilkan GIS, Endah mengatakan hal ini akan mempermudah terwujudnya sistem informasi tata ruang untuk publik bisa diwujudkan. Apalagi jika dikombinasikan dengan era dunia maya. ”Semua informasi, bandara, terminal, restoran, misalnya dapat lebih leluasa untuk diakses oleh publik,” pungkasnya. (nul/ran)

Berita Terkait