Mengusung tema Get Idea, Get Business and Great Influence for School, kompetisi ini menitikberatkan ide usaha yang berdampak pada bidang sosial sebagai fokus utamanya. "Harapannya, mahasiswa dapat mengangkat taraf hidup masyarakat dengan karyanya tersebut," ujar Mighfari Anza, Kepala Departemen KWU BEM FTI ITS.

Sedikitnya ada 31 proposal bisnis mahasiswa FTI ITS yang ikut serta dalam kompetisi ini. Menurut Anza, hal tersebut telah menunjukkan bahwa tren mahasiswa entrepreneur kini mulai tampak, meski usaha-usaha kuliner masih mendominasi ide bisnis. ”Kompetisi seperti ini dapat lebih menggali potensi mahasiswa dalam menciptakan sebuah usaha,” lanjutnya. 

Dari seluruh proposal bisnis yang diterima, hanya lima proposal terbaik yang berkesempatan maju ke tahap presentasi. Setiap tim yang terdiri dari tiga mahasiswa tersebut akan dihadapkan dengan empat juri yang berpengalaman di bidang entrepreneurship. Diantaranya, Ir Lantip Trisunarno MT selaku Ketua Pusat Pembinaan Kewirausahaan Mahasiswa (P2KM) ITS, Mahendra Ega selaku pemilik Sego Njamoer, dan dua juri perwakilan UKM Workshop of Entrepreneur and Technopreneur (WE&T).

Pada tahap presentasi ini dilakukan penilaian berdasarkan ide usaha dan kematangan konsep yang dibuat oleh peserta. Hingga pada akhirnya, tiga tim dengan business plan terbaik pun didaulat sebagai pemenang dalam kompetisi ini. Mereka akan diberi kesempatan untuk merealisasikan ide bisnis mereka pada pelaksanaan FTI Funday, Mei mendatang.

Dari hasil penilaian, predikat juara pertama diberikan pada Dicky Mahardika dan kawan-kawan dengan bisnis Ceker Presto. "Kami tidak menyangka atas hasil ini, awalnya kami sempat pesimis ketika melihat presentasi dari tim yang lain," cetus Dicky. Selanjutnya untuk juara kedua dan ketiga masing-masing diraih oleh ide usaha Momie dan Nasi Ranger.

”Pada dasarnya semua tim memiliki keunggulan masing-masing, namun kompetisi memang harus memiliki pemenang,” tutur Muhammad AB, salah satu juri perwakilan UKM WET ITS. Ia menyatakan, kompetisi semacam ini mampu memacu semangat berwirausaha yang secara tidak langsung mengubah mindset job seeker menjadi job creator. (oly/ald)