Aquardi Suminar, salah seorang pembicara menyebutkan bahwa potensi panas bumi Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia. Setidaknya, Indonesia mengandung 40 persen dari total kandungan panas bumi di dunia. Sayangnya, potensi tersebut belum termanfaatkan secara maksimal. Bahkan kata Aquardi, dari total penggunaan energi di Indonesia, baru sekitar lima persen saja yang berasal dari energi panas bumi.
Aquardi melanjutkan, prospek energi geothermal terdapat di sepanjang pulau Sumatra, Jawa hingga Sulawesi. Dari daerah-daerah berpotensi tersebut, belum semua bisa dieksplorasi dengan baik. Ia mencontohkan, Jawa Timur mempunyai beberapa titik yang memilki potensi geothermal seperti di Kawah Ijen dan gunung Argopuro. ”Akan tetapi titik-titik tersebut belum bisa dieksplorasi karena berbagai masalah,” jelas Manajer Tim Earth Scince Chevron Geothermal ini.
Masalah-masalah tersebut mencakup banyak hal seperti risiko eksplorasi yang mahal dan periode pengembangan yang relatif lama hingga delapan tahun. Memang, untuk mengembangkan jenis energi ini, perlu dukungan dana yang cukup besar. ”Syukurnya, Chevron sebagai perusahaan besar punya cukup dana untuk mengembangkan geothermal,” katanya.
Selain masalah eksplorasi, masalah keterbatasan SDM juga menjadi catatan tersendiri bagi Chevron. Menuru Aquardi, jumlah professional di bidang ini sangat susah ditemui. Ia menyebutkan, di Indonesia jumlahnya bahkan tidak mencapai 10 orang profesional. ”Untuk itu, hal ini menjadi tatantangan bagi universitas untuk melahirkan SDM berkualitas di bidang panas bumi,” cetusnya.
Selain memberikan presentasi mengenai energi panas bumi, dalam seminar ini juga dibagikan beberapa tips untuk mampu bekerja di perusahaan multinasional seperti Chevron. Doddy Irawan, Human Resource Manager Chevron Indonesia, menyebutkan bahwa mahasiswa harus mulai mengembangkan keahlian di berbagai bidang sekaligus. ”Keahlian multitasking akan mendorong Anda lebih kaya sebagai pribadi,” katanya.
Di samping itu, Doddy juga mendorong mahasiswa untuk memperluas jaringan dengan mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi. Ia menyayangkan bahwa banyak mahasiswa yang enggan untuk bersosialisasi dan terlalu fokus pada pelajarannya. ”Networking yang bagus akan memfasilitasi kesuksusan Anda ke depannya,” katanya singkat. (ram/fz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung