ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
19 Maret 2013, 00:03

Kajian Perdana Himmpas, Ulas Soal Ilmu

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mengawali paparannya, Daniel mengungkapkan bahwa Alquran dan ilmu pengetahuan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. ”Alquran merupakan sumber ilmu dari berbagai ilmu umum maupun ilmu agama,” cetus Daniel.

Lebih lanjut, Daniel mengatakan bahwa perintah pertama saat Alquran diturunkan adalah iqra’ (bacalah, red). Wahyu pertama itu tidak menjelaskan apa yang harus dibaca, karena Allah SWT menghendaki umatnya membaca apa saja selama bacaan tersebut bermanfaat untuk kemanusiaan. ”Iqra’ bukan hanya sekedar perintah membaca buku saja, namun mempuyai arti yang luas yaitu perhatikanlah alam sekitar,” tutur dosen Fakultas Teknologi Kelautan ini.
Di sisi lain, manusia sebagai makhluk yang paling sempurna pada hakikatnya adalah pencari ilmu. Mereka diturunkan di bumi sebagai makhluk asing untuk mempelajari alam, ilmu dan dirinya sendiri. Daniel mengibaratkan alam dan ilmu seperti dua sisi mata uang. ”Alam diciptakan agar kita memperoleh ilmu dengan cara mengamatinya,” ujarnya.
Tak hanya itu, Daniel menyebutkan bahwa Alquran diturunkan sebagai harapan. Alquran juga membimbing umat Islam pada metode yang tepat guna dalam melakukan penelitian ilmiah yang akan mengantarkan pada hakikat ilmu. Tak hanya itu, Al Quran juga telah meletakkan dasar metodologi ilmiah yang tepat bagi umat Islam. Yaitu yang berlandaskan pada pengamatan, penyelidikan dan optimalisasi pemikiran
Bagi Daniel, kerusakan yang terjadi di dunia baik berupa kerusakan alam maupun ekonomi merupakan bukti semakin merosotnya ilmu yang ada dan semakin jauh dari Alquran. ”Jika seseorang melihat alam berlandaskan Alquran, maka alam akan dijadikannya sebagai sarana belajar bukan eksploitasi seperi saat ini,” ucap Daniel.
Di akhir, ia mencontohkan bagaimana Amerika Serikat dan Eropa bagaimana kekuatan ekonomi kedua bangsa tersebut menggunakan kapitalisme sebagai landasan mulai merosot. Daniel meramalkan bahwa kapitalisme yang bangsa tersebut banggakan hanya mampu bertahan hingga 200 tahun saja. (ady/fz)

Berita Terkait