ITS News

Selasa, 30 April 2024
12 Maret 2013, 18:03

Waspada Islam Liberal, Bongkar Mitos JIL

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Akmal Sjafril, pembicara, menyebutkan bahwa paham Islam Liberal bukanlah paham baru di negeri ini. Setidaknya, sejak tahun 1940-an, telah ada perdebatan mengenai paham ini. Perdebatan ini selalu berulang dari tahun ke tahun hingga berdirinya JIL pada tahun 2001. ”JIL lahir karena kita tidak mengerjakan PR intelektual kita yakni mengkaji Alquran,” kata Akmal.

Di Indonesia, paham Islam Liberal dikenal dengan upaya rekonstruksi konsep-konsep keagamaan yang sudah final. Kelompok ini seringkali mengajak masyarakat untuk kembali mengkaji konsep-konsep dasar dalam Islam. Salah satu tokoh JIL bahkan menyebutkan bahwa kenabian Nabi Muhammad merupakan hasil dari eksperimen Siti Khadijah, istrinya. ”Padahal semua ulama tidak ada yang berbeda pendapat tentang kenabian Nabi Muhammad,” jelas penulis buku Islam Liberal 101 ini.

Akmal melanjutkan, paham Islam Liberal disebarkan dengan menceritakan mitos-mitos. Ia mencontohkan, JIL seringkali mengklaim diri mereka sebagai golongan intelektual dan cerdas cendekia. Padahal menurut Akmal, paham Islam Liberal di Indonesia sama sekali tidak dibangun atas dasar intelektualitas. ”Dalam berargumen, mereka sering membawa dalil yang tidak lengkap dan dipotong-potong,” kata Akmal mencontohkan.

Di samping itu, JIL juga sering menyebarkan opini bahwa kelompok-kelompok anti-liberalisme agama adalah kelompok intoleran dan gemar kekerasan. ”Dalam hal ini, Forum Pembela Islam (FPI) selalu menjadi korban opini palsu mereka,” ujarnya. Padahal kata Akmal, penolak paham Islam Liberal bukan hanya FPI melainkan organisasi-organisasi besar seperti Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU).

Pengagas gerakan #IndonesiaTanpaJIL ini menuturkan, pahan yang dibawa oleh JIL merupakan paham yang harus dihadang bersama. Kata Akmal, saat ini banyak masyarakat Indonesia yang telah terkecoh oleh mitos-mitos yang dibawa JIL. ”Oleh karena itu, sudah menjadi tugas kita untuk menghancurkan kerancuan logika yang dibawa JIL,” tuturnya.

Senada dengan Akmal, Ahmad Fauzan Adziima, Ketua Umum JMMI, menyatakan bahwa JIL merupakan musuh bersama umat Islam. Menurut mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ini, paham Islam Liberal merupakan virus tidak terlihat yang dapat merobohkan pondasi keimanan seorang muslim secara perlahan. ”Harapan kami, dengan adanya talk show ini mahasiswa menjadi lebih waspada terhadap salah kaprah dalam memahami Islam,” tutup Fauzan. (ram/esy)

Berita Terkait