ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
10 Maret 2013, 11:03

Kejar Target, IO Gelar Workshop SOP

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

”Kami sangat ingin mahasiswa ITS dapat meningkatkan motivasinya untuk bisa melanjutkan studi di luar negeri,” jelas Dewie Saktia, Koordinator Divisi Workshop Volunteer ITS IO. Menurutnya, hampir semua beasiswa studi lanjut ke luar negeri yang tersedia mensyaratkan SOP sebagai seleksi awal. Sehingga, tak heran jika banyak mahasiswa ITS yang mengurungkan niat mengajukan beasiswa karena terkendala membuat SOP.

”Karena itu, melalui workshop ini kami berusaha membantu menyelesaikan kendala yang mereka hadapi selama ini,” lanjutnya. Ia menjelaskan, berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, lemahnya kemampuan menulis dalam bahasa Inggris merupakan hambatan utama bagi mahasiswa ITS saat ini.

Oleh karena itu, beberapa hal teknis terkait pembuatan SOP dipaparkan dalam workshop kali ini. Beberapa hal yang berlu diperhatian antara lain meliputi keunikan isi SOP, tujuan mendapatkan beasiswa, dan mendeskripsikan diri pelamar. ”Bagian uraian seperti apa tujuan pelamar guna meraih beasiswa adalah yang paling penting,” ungkap Alissa Harvey, Anggota Tim Pengajar American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF).

Ia juga mengatakan secara sederhana SOP dapat dibagi menjadi lima bagian utama, yakni pendahuluan, uraian studi yang dituju, dan tiga alasan utama pelamar dalam mengajukan beasiswa. ”Pelamar juga dituntut untuk bisa menerangkan apakah tujuan akhir setelah lulus dari studi kelak dan memberikan rangkuman mengenai hal yang telah dituliskan,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Alissa mengatakan diperlukan kemampuan untuk dapat membedakan antara SOP dan SO, dimana masing-masing memiliki perbedaan di bagian awal penulisan. ”Kalau SO menjelaskan deskripsi pelamar dari awal hingga akhir, sedangkan SOP menekankan sisi pengenalan diri hanya pada bagian awal tulisan saja,” ucap wanita asal Colorado, Amerika Serikat ini.

Menurutnya, pelamar juga perlu memaparkan segala hal yang dapat menjual (baca: promosi) dirinya sebagai daya tarik terhadap juri. ”Tuliskan apa yang belum disampaikan dalam resume, jelaskan tentang pengalaman yang pelamar miliki, dan yakinkan juri jika layak untuk bisa diterima,” terangnya. Ia pun menghimbau agar para pelamar dapat membuat SOP dan SO di masa awal pendaftaran sehingga mendapatkan kualitas esai yang baik.

Di akhir, pihak panitia juga berharap acara-acara seperti ini mampu memacu motivasi mahasiswa ITS untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Mereka bertekad dapat menyelenggarakan kegiatan serupa secara kontinu ke depannya. Tak tanggung-tanggung, target 1700 peserta workhsop dalam satu semester pun dicanangkan mulai semester ini. ”Setidaknya kami berusaha meningkatkan kepedulian mahasiswa ITS dalam mendukung cita-cita besar ITS di masa depan,” tutupnya. (man/ald)

Berita Terkait