Tiga tempat yang dimaksud adalah Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB, Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (UDKM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Tauhiid. Ahmad Fauzan Adzimaa, ketua JMMI menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan agar para pengurus JMMI dapat mengambil hal-hal positif dari kampus lain. Sehingga nantinya dapat diadopsi untuk mengembangkan dakwah kampus di ITS.
Ia menyebutkan terdapat lima hal pokok didiskusikan dalam kunjungan ke Gamais ITB. Yakni manajemen lembaga sebagai pusat dakwah, sistem kaderisasi pengurus, dan syiar kepelayanan kampus. ”Kami saling berdiskusi mengenai hubungan masyarakat dan jaringan serta akademik dan keprofesian antar lembaga,” tuturnya.
Sementara itu, pada kunjungan ke UDKM UPI, JMMI lebih menekankan pada empat aspek utama. Yaitu sistem mentoring wajib, manajemen lembaga sebagai Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda), kaderisasi pengurus, dan syiar kepelayanan kampus serta sistem mentoring. Pasalnya, sistem mentoring di sana telah berjalanan hingga delapan semester lamanya untuk setiap mahasiswa UPI.
”Ini sangat berbeda dengan yang terjadi di ITS dimana mahasiswa cenderung hanya mengikuti program mentoring selama dua semester awal saja,” sesalnya. Pun demikian, ia mengungkapkan keinginannya agar proses itu dapat terjadi pula di ITS. Menurutnya, keberhasilan UDKM juga ditengarai oleh dukungan penuh yang diberikan oleh sivitas akademika UPI.
Selain itu, ia menjelaskan pembelajaran juga turut dilakukan JMMI di sisi kepemimpinan UDKM sebagai Puskomda wilayah Bandung Raya. ”Tahun ini JMMI merupakan salah satu kandidat Puskomda Surabaya Raya sehingga banyak hal yang kami pelajari dari UDKM. Salah satunya keberadaan Islamic Center di dalam kampus UPI,” ucap mahasiswa angkatan 2009 ini.
Berbeda dari dua tempat sebelumnya, kunjungan ke Ponpes Daarut Tauhiid bersifat lebih santai. Salah satunya adalah keinginan agar dapat mendengar ceramah dari sang pendiri ponpes, KH Abdullah Gymnastiar. Menariknya, mereka mendapat kesempatan bertemu dengan jajaran pengurus ponpes tersebut.
Menurut Faudzan, para peserta mendapat banyak ilmu dan nasehat dari para pengurus ponpes. ”Mereka turut bangga kepada mahasiswa yang peduli pada kegiatan dakwah. Harapan mereka agar mahasiswa muslim ITS dapat lebih terbuka dalam melihat realita di dunia luar,” tutupnya. (man/ran)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung