Pemandangan berbeda tampak dari Plasa dr Angka. Spanduk besar bertuliskan Posko SPP/SPI terpampang di sana, selasa (29/1). Tiga hari lagi merupakan akhir waktu pembayaran SPP bagi mahasiswa ITS. Nominal yang tidak sedikit menjadi keluhan beberapa mahasiswa yang kemudian meminta keringanan.

Untuk mendapat keringanan, pemohon harus menyertakan surat permohonan yang menceritakan kondisi ekonomi. Selain itu, fotocopy Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), dan transkrip Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) juga harus disertakan.

Bahkan, keterangan rekening listrik, air, telepon, surat Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan surat keterangan penghasilan orang tua menjadi berkas pelengkap pula. ”Untuk surat permohonan ke Pembantu Rektor II sudah kami sediakan, jadi tinggal mengisi saja,” terang Zulfatul Hanna, penanggung jawab posko.

Ia menuturkan, kali ini ITS lebih selektif terhadap para pemohon keringanan SPP atau Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI). ”Kami hanya memberikan rekomendasi, segala kebijakan berada di pihak birokrasi,” ungkapnya. Rekomendasi yang dimaksud berdasarkan fakta-fakta yang dibawa oleh pemohon sebagai syarat mengajukan permohonan.

Berbeda pada tahun sebelumnya, dulu ITS beberapa kali mengadakan pembebasan SPP/SPI. Namun, untuk tahun ini, pihak Kesma belum bisa menjanjikan hal tersebut pada para pemohon.

Terlebih, kali ini penundaan SPI bagi para mahasiswa baru 2012 cukup sulit didapatkan. Sebab, mereka telah menandatangani surat pelunasan SPI pada tempo yang telah ditetapkan di awal. ”Namun, kami berusaha semaksimal mungkin untuk membantu teman-teman dalam proses pembayaran SPI ini,” Ungkap mahasiswi Jurusan Teknik Kimia ini.

Zulfatul menjelaskan bahwa penyerahan berkas diharapkan langsung dari pihak yang bersangkutan. ”Harapannya, teman-teman bisa datang secara langsung supaya kami lebih mudah untuk memberikan informasi,” ungkapnya. Namun, bagi mahasiswa yang terhalang datang akibat urusan akademik, seperti Kerja Praktik (KP) dapat mengirimkan berkas secara online. (lik/esy)