Hari itu, wajah-wajah ceria berbaur dengan ketegangan tampak memenuhi gedung Dharmawanita ITS. Mereka tidak lain adalah tim paduan suara yang beranggotakan ibu-ibu Dharmawanita yang terlihat antusias mengikuti Kompetisi Paduan Suara HUT Dharmawanita ITS.

Total ada delapan tim perwakilan yang menyemarakkan kompetisi tersebut. Lima diantaranya mewakili Dharmawanita dari setiap fakultas di ITS. Sedangkan tiga yang lain mewakili Dharmawanita dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), dan Kantor Pusat Administrasi (KPA) ITS.

Setiap unit Dharmawanita wajib mengirimkan satu tim paduan suara yang terdiri atas lima hingga sepuluh orang. Setiap tim  menampilkan dua macam lagu yakni Hymne Dharmawanita dan Mars Dharmawanita. ”Melalui kompetisi ini kami ingin merekatkan kedekatan antar anggota Dharmawanita di ITS,” terang Yuyun Setiawinarni Triyogi, Ketua Dharmawanita Persatuan ITS.

Nuansa kompetisi semakin kental ketika peserta dihadapkan dengan tiga orang juri yang berpengalaman di bidang paduan suara. Salah satunya Hartina yang telah berpengalaman membimbing SMP Negeri 6 Surabaya hingga memenangkan  berbagai lomba paduan suara. ”Salah satu penilaian yang utama adalah harmonisasi dari penampilan paduan suara,” kata Yuyun.

Dirinya mengaku sempat menemui kesulitan dalam proses penyelenggaraan event perdana tersebut. Salah satu kendala yang dihadapi ialah kurangnya waktu untuk peserta melakukan latihan sebelum tampil. Menurut keterangan Yuyun, banyak peserta yang hanya melakukan persiapan dua minggu sebelum kompetisi berlangsung. ”Waktu persiapan mereka sangat singkat, tapi tetap terlihat antusias,” tandas Yuyun.

Selain  paduan suara,  semarak acara HUT Dharmawanita ITS ke-13  juga dimeriahkan dengan bazar dan perlombaan aneka tumpeng yang disajikan dengan kreasi unik dan menggoda selera. Pemenang dari kompetisi ini akan mendapatkan hadiah berupa trofi dan uang tunai. ”Tapi yang  kami harapkan bukan hadiahnya melainkan moment untuk berkumpul,” tandas Yuyun. (anl/ald)