Seminar tersebut mendapat animo yang cukup besar dari mahasiswa. Buktinya, sekitar 650 peserta memenuhi acara ini. Sementara menurut keterangan panitia penyelenggara, Puti Larassati jumlah tersebut lebih besar dibanding kota sebelumnya. ”Kami bahkan terpaksa menutup pendaftaran karena keterbatasan tempat, padahal permintaan peserta masih terus berdatangan,” terang Puti yang bekerja di bagian RAC Div Human Capital Analyst Astra ini.
Diskusi dengan tema Afternoon Talk With Astra Executive ini menampilkan Wie Tjung Sudarma, Kepala Divisi Recruitment and Assessment Center PT Astra International, tbk yang hadir dalam pembukaan. Selain itu hadir pula Tri Yuli Adriana yang kini berkarir sebagai Direktur HR Kalimantan Prima Persada membawakan pembahasan terkait karir dan karakter kerja.
Selama kurang lebih lima jam, Astra mengajak mahasiswa untuk saling berbagi tentang arti kesuksesan, karir dan masa depan. Seminar ini semakin menarik ketika Yuli berbagi kisah tentang 25 tahun perjalanan karirnya sebelum mencapai posisi direktur sebuah perusahaan ternama.
”Dulu saya sempat mendaftar di Astra, tapi ditolak. Kemudian saya bekerja di sebuah LSM, hingga beberapa tahun kemudian Astra sendiri yang meminta saya bekerja,” ungkap Yuli yang mengaku memulai karir sejak berada di bangku kuliah.
Perjalanan menjadi seorang direktur bukanlah hal yang mudah. Ia mengisahkan jenjang karir yang harus dilaluinya mulai dari bawah. Tiga tahapan sukses menurut Yuli ia rangkum dalam tiga kata, antara lain Self, stakeholder, dan society. Self adalah pribadi yang membuat pekerjaannya membawa manfaat bagi orang lain. Setelah tahap tersebut terlampaui, seseorang baru bisa menjadi stakeholder dan society.
Namun inti dari kesuksesan bagi direktur perusahaan tambang ini hal adalah memahami arti kesuksesan itu sendiri. Ia mengatakan, kesuksesan tidak ada artinya jika pekerjaan kita tidak membawa manfaat bagi orang lain. ”Sukses tidak harus berarti uang dan jabatan, energi kamu akan habis hanya karena memikirkan kebendaan,” kata Yuli.
Wanita yang telah menduduki posisi direktur selama empat tahun ini mengungkapkan, kesuksesan akan hadir kepada seseorang yang mencintai pekerjaannya. ”Hidup ini hanya sebentar, maka lakukan hal yang bermakna,” ungkap wanita yang sempat bekerja selama 17 tahun di Astra ini.
Yuli yang juga seorang psikolog ini sempat menyinggung pentingnya merubah karakter sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Ia membahas penamplian mahasiswa sebagai gambaran dari karakter mereka. Di dunia kerja, cara berpenampilan menjadi penilaian tersendiri bagi para eksekutif. ”Penampilan itu cara untuk menghargai orang lain, apa yang kita tampilkan menunjukkan seberapa besar usaha kita,” tandas Yuli.
Melalui seminar ini diharapkan pandangan mahasiswa lebih mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam dunia kerja. ”Kami berharap mahasiswa mendapat pengetahuan langsung terkait apa yang dibutuhkan untuk masuk ke perusahaan seperti Astra,” ungkap Puti di sela-sela seminar. Sementara sesi terakhir dari seminar 55.000 Jam Astra akan dilaksanakan di Yogyakarta, (15/12). (anl/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung