Meski demikian, kedelapan mobil yang sudah lolos masih tetap harus mempersiapkan diri. Terlebih karena enam diantaranya masih menunjukkan performa yang kurang mantap pada tahap practicing sehari yang lalu.

Arjuna Hore– prototype listrik dari Universitas Indonesia (UI), Semar– prototype gasoline dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Horas- urban gasoline dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan tiga mobil dari ITS, yakni ITS Team 1– prototype gasoline, ITS Team 2– urban diesel, SAE_ZEV Otomasi ITS Team– prototype listrik adalah mobil yang telah mengikuti practicing. Selain nama-nama di atas ada pula mobil Nakoela Hore– prototype gasoline dari UI, dan Semar– urban gasoline yang telah lolos scrutineering namun belum sempat mencoba performa mobil mereka di lintasan balap. Hal ini dikarenakan waktu uji kelayakan yang telah usai.

Diantara mobil-mobil yang telah mengikuti practicing, hasil yang cukup baik ditorehkan oleh Horas dan Arjuna Hore. ”Kedua mobil ini sempat gagal pada percobaan practicing awal, namun berhasil menyelesaikan track pada percobaan yang kedua,” terang Syahrafi Widyanpratama, tim RC yang mengawas practicing. Tim yang lain masih terkendala dengan urusan teknis pada mobil mereka masing-masing.

Didit Hardyanto, ketua IEMC 2012, menjelaskan, hari ini, seluruh tim diberi kesempatan untuk melakukan perhitungan efisiensi bahan bakar mobil mereka lewat race di lintasan Kenjeran Park. Namun, Didit menambahkan, seluruh tim tetap harus lolos dalam tahap scrutineering sebelum nantinya dapat menjajal lintasan balap. Hari ini adalah kesempatan kedua bagi tim yang pada hari pertama belum sempat dan masih gagal dalam memasuki tahap scrutineering.

Menyadari kalau mobil mereka masih memiliki banyak kekurangan, seluruh tim mengaku akan memaksimalkan setting mobil mereka pada hari kedua ini. ”Setiap peserta hanya diperbolehkan memperbaiki mobil mereka di paddock dan pada waktu acara yang telah ditentukan panitia,” tambah Didit. (ken/nir)