Kecelakaan lalu lintas adalah penyumbang angka kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Fakta itulah yang disampaikan Ir Hera Widyastuti MT, Ketua Pusat Transportasi dan Logistik LPPM ITS dalam sarasehan. ”Kematian memang takdir, tapi sebagai seorang engineer seharusnya kita punya visi untuk menekan angka kematian ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Hera memaparkan data, bahwa korban kecelakaan didominasi oleh orang dengan kisaran usia 20-29 tahun. Jawa Timur sendiri merupakan provinsi dengan angka kecelakaan tertinggi di Indonesia. Sedikitnya telah terjadi  lebih dari 4.500 kecelakaan di Jawa Timur pada tahun 2010 lalu. ”Diharapkan melalui sarasehan ini kita bisa menghasilkan solusi yang dapat segera diaplikasikan,” tutur Hera.

Pembahasan sarasehan kemudian berlanjut ke masalah kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di lingkungan ITS. Mahasiswa perwakilan HMJ dalam kegiatan ini diajak untuk ikut terlibat dalam memberikan berbagai usulan untuk melakukan pembenahan transportasi di kampus ITS.

Beberapa usulan yang disampaikan mahasiswa dalam kesempatan ini antara lain soal realisasi bus kampus sebagai sarana transportasi umum. Mahasiswa juga mengusulkan adanya satuan khusus yang bekerja mengawasi lalu lintas kampus. Satuan ini diharapkan nantinya juga bertanggung jawab melakukan perbaikan rambu dan marka agar warga kampus dapat berlalu lintas dengan baik.

”Dari diskusi ini kami harap akan lahir gagasan baru untuk transportasi di ITS. Saat ini ITS punya bus dan bike line, tapi sayangnya masih belum banyak digunakan dan tidak jelas nasibnya,” terang Yusuf Hasbi Avissena, Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMS). Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut sebagai wadah untuk menampung aspirasi seluruh mahasiswa ITS.

”Saat ini kita sudah mengeluarkan usulan untuk permasalahan lalu lintas di sekitar kampus, saatnya nanti kita juga memberi perhatian untuk lalu lintas di luar kampus,” pungkas Hera. (ald/izz)