Ide bisa datang dari mana saja, dari pengalaman di tempat kerja praktek (KP), inspirasi mahasiswa lain, bahkan dari taruhan antar sesama teman. Eksekusi ide yang baik serta motivasi bersaing yang tinggi telah mengantar mahaiswa-mahasiswa ITS sebagai finalis Gemastik 5.
Ini seperti yang ditunjukan oleh tim UTX. Kelompok yang terdiri dari tiga orang mahasiswa Jurusan Teknik Informatika ini mengangkat masalah penggunaan komputer berbentuk meja. Karya yang berjudul Surface Table ini diikutkan pada kategori Piranti Cerdas bersama tiga tim lain dari ITS.
R Aditya Brahmana, anggota tim menjelaskan, Surface Table ini merupakan komputer meja dengan kelebihannya yang user friendy dan disertai komputasi yang sama dengan komputer pada umumnya. Komputer rancangan tim UTX ini terinspirasi dari penggunaan tablet yang marak belakangan. "Sederhananya, pada komputer ini, permukaan meja menjadi layar komputer yang dioperasikan dengan cara kerja touchscreen," ujar Aditya.
Aditya menceritakan, pengembangan aplikasi ini berawal dari sebuah video yang ditontonnya bersama seorang teman. Oleh temannya yang juga finalis Gemastik 5 itu, Aditya ditantang untuk mampu membuat aplikasi komputer meja seperti yang ditampilkan dalam video. Apabila mampu melakukannya, Aditya akan diberikan hadiah sebesar 10 juta rupiah. "Saat itu saya langsung yakin bisa melakukannya," ujarnya.
Kini, pplikasi tersebut telah mampu diciptakan Aditya. Taruhan pun tetap berjalan namun dengan nominal yang dikurangi hingga Rp 5 juta. "Kita doakan saja teman saya itu berhasil menang di kategorinya, kalau menang kan uang hadiahnya bisa digunakan untuk bayar hutang," ujar Aditya seraya tertawa.
Lain tim UTX lain pula TCreatos. Tim ini merupakan satu-satunya tim ITS yang mampu menembus babak final kategori Game Development (Gamedev). Tim yang terdiri dari tiga orang mahasiswi Jurusan Teknik Informatika ini menciptakan game berjudul Jelajah. Permainan ini berusaha memperkenalkan permainan, tari, dan lagu tradisional Indonesia kepada siswa PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Taman Kanak-Kanak (TK).
Tim yang digawangi oleh Shintya Dwiarisa Puspita, Nurul Wakhidatul Ummah, dan Mentari Queen Glossyta ini terinspirasi dari rekan seangkatan mereka yang berhasil menciptakan game terlebih dahulu. Awalnya mereka berencana untuk menciptakan game bertema perang namun game edukasi akhirnya menjadi pilihan mereka.
Penciptaan game inipun bukan hal yang mudah bagi ketiga mahasiswi angkatan 2011 ini. Selain karena minimnya penagalaman, mereka juga belum terlalu terbiasa membuat permainan virtual.
Nurul Wakhidatul menjelaskan, untuk membuat permainan ini, mereka sempat meminta tutorial khusus di jurusannya. Mereka memang sempat dilatih, namun sayangnya tutorial tersebut hanya sempat dilakukan selama satu jam. "Awalnya kita otodidak, belajar dari buku. Tapi untungnya setelah masuk final ada pembinaan intensif dari kampus," ujarnya.
Baik tim UTX maupun TCreatos sama-sama optimis. Menurut mereka, kerja keras mereka selama ini sudah dilakukan secara maksimal. "Kami sudah berupaya sebaik mungkin dan juri pun terlihat sangat antusias dengan karya kami," tutur mereka. (ram/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung