Pelaksanaan GOM harus disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa baru. Itulah yang dikatan Maulana Muhammad Al Hanief, Wakil Direktur I Badan Pelaksana Mentoring (BPM) JMMI.
Ia juga mengungkapkan, kegiatan mentoring hendaknya menjadi prioritas utama bagi mahasiswa baru. Ia menyayangkan apabila ada mahasiswa yang sengaja mengesampingkan mentoring dengan alasan lain, seperti kegiatan pengaderan. ”Harusnya pengaderan tidak dijadikan alasan untuk menghindari mentoring. Tujuan kita sama, yaitu membentuk mereka menjadi lebih baik,” tutur Hanief.
Prof Daniel M Rosyid PhD MRINA dalam acara ini banyak memberikan tips belajar yang baik kepada mahasiswa baru. Menurut pria kelahiran Klaten ini, proses belajar harus dilakukan dalam empat tahap, yakni membaca, mempraktekkan, menulis, dan berbicara. Ia mengungkapkan, pola belajar seperti itu akan membentuk karakter unggul dalam diri mahasiswa. ”Belajar adalah kunci memenangkan masa depan,” ujar Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) tersebut.
Daniel menyebutkan, kebiasaan belajar yang baik harus pula dipadukan dengan keimanan kepada Allah. Ia menekankan, pembinaan keimanan seperti mentoring harus dilakukan secara berkesinambungan. ”Jaman saya dulu, kegiatan seperti ini sangat sulit untuk diadakan. Maka pergunakanlah kesempatan ini secara maksimal,” pesan Daniel.
Daniel juga meghimbau agar mahasiswa baru selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mempelajari Alquran dan sunnah Nabi Muhammad. Hal ini, menurut Daniel merupakan kunci untuk menjawab tantangan jaman. ”Setiap jaman punya tantangannya sendiri-sendiri. Tugas kalian untuk merespon jaman tersebut dengan Alquran dan Assunnah,” katanya.
Lain Daniel, lain pula Rahadian Dustrial Dewandono. Mahasiswa yang kerap disapa Dewa ini banyak berkisah tentang proses belajarnya melalui mentoring. Ia menceritakan, awalnya ia sama sekali tidak berminat pada kegiatan semacam ini. ”Saya dulu sibuk dengan geng motor dan kegiatan nge-band saja,” akunya.
Namun, semua itu berubah pada suatu malam. Mahasiswa yang juga salah satu Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) ITS ini kala itu merenung. ”Kalau 10 tahun lagi saya masih seperti ini, apakah saya pantas menjadi seorang bapak?” kenangnya.
Mahasiswa ITK Ikut Mentoring
Pada semester ini, kegiatan mentoring diikuti oleh sebanyak 16 jurusan dan satu program studi yaitu Program Studi Manajemen Teknologi. Selain itu, ada pula peserta mentoring yang merupakan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
Hanief mengungkapkan, tidak ada regulasi khusus untuk mahasiswa ITK. Mereka tetap dianggap sebagai peserta mentoring ITS. Pelaksanaanya pun tidak berbeda dengan mahasiswa lain. ”Mentoring mereka tetap di-handle oleh jurusan terkait, baik mentor maupun materinya,” tutur Hanief.
Ia berharap, dengan mentoring, mahasiswa ITS mengalami perubahan. ”Seperti kata salah seorang pembicara, indikator keberhasilan mentoring ini adalah adanya perubahan perilaku ke arah yang lebih baik di kalangan mahasiswa,” tutup Hanief. (ram/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung