Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM ) ITS, Dhanar Such Rufi Fajri mengatakan, ITS tidak bisa lagi santai dalam meyongsong Pimnas yang akan datang. ”Harus curi start, walaupun saat ini pedoman pelaksanaan PKM untuk Pimnas XXVI masih belum keluar,” ujarnya dalam kesempatan ITS Goes to PKM, Sabtu (15/9) kemarin.

Dhanar menjelaskan, euforia untuk membuat PKM dan menjadi juara di Pimnas kini telah banyak terjadi di kampus-kampus besar di Indonesia. Oleh karena itu, ITS harus lebih cepat dan sigap dalam mempersiapkan diri, tujuannya agar dapat mempertahankan posisi ITS di zona tiga besar yang sekaligus berpeluang menjadi juara umum.

”Hasil dari Pimnas XXV lalu telah membuat banyak perguruan tinggi bersikap lebih serius untuk Pimnas XXVI,” ungkap Dhanar. Salah satu contohnya adalah Universitas Gajah Mada (UGM) yang turun drastis ke posisi sembilan di Pimnas lalu. Hal itu menurut Dhanar, akan membuat UGM melakukan pembenahan besar untuk menjadi lebih baik.

Tak hanya UGM, Dhanar juga menyebutkan sejumlah perguruan tinggi lain yang dapat dikatakan sebagai rival dalam Pimnas. Sebut saja Universiatas Airlangga (UA), Universitas Brawijaya (UB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang pada Pimnas lalu sempat menduduki posisi teratas. ”Bahkan UI (Universitas Indonesia, red) kini juga sebagai kuda hitam baru, mereka tidak bisa diremehkan,” akunya.

Maka dari itu, untuk memanaskan kembali iklim PKM di ITS setelah libur akademik, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) BEM ITS kini bergerak cepat. ”Salah satunya, BEM mulai memperkenalkan Gerakan Mahasiswa ITS Pembuat 5000 PKM dalam kegiatan ITS Goes to PKM,” jelas Dhanar.

Mahasiswa Teknik Sipil ini mengungkapkan, target pelakanaan PKM di ITS kali ini memang berbeda. BEM ITS tidak menargetkan jumlah proposal, melainkan jumlah mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan PKM. ”Semakin banyak mahasiswa yang terlibat, semakin banyak mahasiswa yang memberi karya bermanfaatnya untuk sekitar,” pungkasnya optimis. (ald/nir)