Setelah kuliah umum Program Studi (Prodi) Teknik Geofisika bersama Dirjen Dikti usai, ternyata masih ada acara lanjutan. Yaitu peresmian website POMITS. Dirjen Dikti, Prof Dr Ir Djoko Santoso MSc, detemani Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA resmi membuka situs jurnal ilmiah tersebut.

”ITS merupakan yang pertama membuat wesite jurnal online,” ungkap Djoko. Menariknya, sebelum diresmikan ternyata website tersebut sudah diperlihatkan di ruang sidang DPR oleh Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan Nasional. Hal tersebut dilakukan karena ITS merupakan perguruan tinggi pertama yang mewajibkan mahasiswanya mempublikasikan jurnal ilmiah sebagai syarat kelulusan.

Djoko juga mengungkapkan kekagumannya pada website POMITS yang telah dirancang sedemikian rupa. ”Websitenya bagus, desainnya juga sangat baik. Nanti tinggal diisi saja website-nya dengan jurnal,” komentarnya saat ditemui usai acara.

POMITS terdiri dari dua kelompok jurnal, yaitu jurnal teknik serta jurnal sains dan seni. Dengan tampilan yang berbeda, jumlah jurnal yang masuk di jurnal teknik sebanyak 295 buah sedangkan untuk sains dan seni sebanyak 138 buah. Tak hanya itu sebanyak 1271 jurnal masuk ke dalam repositori.

Pembuatan POMITS sendiri merupakan wujud nyata dari peraturan Dinas Pendidikan yang di keluarkan tanggal 27 Januari 2012 tentang wajib publikasi ilmiah bagi S1, S2 dan S3. Sehingga melalui rapat senat akademik, Rektor ITS memutuskan untuk membentuk Badan Pengelolaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual (BP2KI) yang salah satu tugasnya yaitu membuat situs jurnal ilmiah tersebut.

”Sampai saat ini kami telah melakukan pelatihan untuk karyawan dan mahasiswa dalam menulis jurnal dan cara mengunggahnya,” ungkap Prof Dr Suprapto DEA, Kepala BP2KI. Saat ini, di dalam POMITS juga sudah terdapat jurnal dari wisudawan ITS yang ke-105.

Penilaian lolos atau tidaknya jurnal ilmiah untuk dipublikasikan dilihat dari dua faktor. Yaitu substansi materi jurnal dan format penulisan jurnal. Suprapto menerangkan bahwa ada pengumuman dari BP2KI tentang jurnal dari mahasiswa ITS yang dapat dipublikasikan atau tidak. ”Setelah resmi dibuka oleh Dirjen Dikti tadi, POMITS pun sudah dapat di akses dan di-download,” tutup Suprapto. (sha/fz)