Sebelum pukul 05.00, bus berwarna putih yang kerap parkir di depan gedung Badan Akademik sudah mulai dipanasi mesinnya. Jika waktu sudah menunjukkan pukul 05.00 tepat, bus ini bergerak mengitari jalan sekitar kampus ITS. Guna mencari mahasiswa baru (maba) 2012 yang butuh tumpangan menuju lokasi ESQ.
ESQ sendiri mewajibkan pesertanya standby di Grha maksimal pukul 06.00. Tak ayal, mereka harus berangkat sebelum jam yang ditentukan. Biasanya, tak banyak maba yang telah membawa kendaraan pada awal masuk ITS. Sehingga, kebanyakan mereka berjalan kaki dari kos-kosan menuju kampus.
Beruntung, ada bus ITS yang menemani semangat pagi mereka berangkat ESQ. Mulai dari kos-kosan di daerah blok U hingga dekat bundaran ITS pun disatroni oleh bus yang beroperasi sejak tahun 2004 ini.
Bus tak bertarif ini menghampiri setiap maba yang sedang berjalan kaki di sepanjang jalan sekitar ITS. ”Lalu mereka saya tawari, mau bareng bus atau tidak, kalau mau biasanya langsung naik,” ujar Mas’ud, sopir bus tersebut.
Setiap hari tanpa absen, bus ini mengitari ITS sebanyak delapan putaran dalam sehari. Lima putaran di pagi hari, dan tiga putaran di malam hari. Kuota tempat duduk bus ini tergolong sedikit lantaran hanya bus kecil, yakni sekitar 29 orang. Namun, biasanya, dua bus yang beroperasi itu tampak penuh sampai ada yang rela berdiri.
Untungnya, bus ini bisa dinaiki oleh 10 sampai 15 orang lagi dengan berdiri. Bahkan terkadang sampai ada yang berdiri di tangga dekat pintu masuk bus. ”Sudah saya ingatkan berbahaya, tapi tetap saja dis itu. Ya sudah, yang penting saya suruh pegangan,” tukas warga asli Surabaya ini.
Susahnya, terkadang juga ada maba yang tampak malu-malu, antara naik bus atau tidak. Ketika pulang misalnya, saat bus masih berhenti di depan Grha, hanya sedikit maba yang naik dan duduk di dalam bus.
Kebanyakan mereka duduk di teras depan Grha sambil mengobrol. Namun, giliran bus telah berjalan, mereka berbondong-bondong naik. ”Saya sampai geregetan sendiri dan kadang-kadang menyuruh mereka bubar,” canda Mas’ud.
Ritual antar jemput maba setiap hari kala ESQ telah rutin dilakukan sejak lima tahun yang lalu. Tidak lain adalah sejak pertama kali ada ESQ Training di ITS. Dua bus sumbangan dari Dinas Perhubungan itu selalu dikhususkan untuk maba selama pelaksanaan ESQ berlangsung.
Transportasi itu gratis karena biaya bahan bakarnya ditanggung oleh koordinator transportasi panitia ESQ. Namun, jumlah bahan bakar yang diberikan pun tidak banyak, hanya tujuh liter per hari. Padahal, untuk satu putaran mengitari ITS saja kira-kira butuh satu liter lebih. ”Sehingga, sopirnya ini harus menyesuaikan penggunaannya,” jelas Mas’ud lagi. (fin/esy)
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung penguatan kolaborasi akademik nasional melalui terpilihnya Prof Dr
Mojokerto, ITS News – Sebagai wujud dukungan terhadap program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, tim Pengabdian kepada Masyarakat
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi meluncurkan Golden Ticket Admisi Program Sarjana 2026. Diresmikan