ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
25 Juli 2012, 13:07

MC Raih Peringkat Ketiga di L-Esprit

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Lomba nomor ini bertujuan menguji kemampuan kerjasama antar negara. Beberapa anggota dari tim lain saling berbaur dan menyelesaikan race. Tidak disangka, tim negara lain saling berebut untuk bergabung dengan kapal Indonesia, Rojo Segoro. ”Banyak sekali anggota tim lain yang ingin bergabung, kami sampai harus menolak beberapa orang,” tutur Fiqhy Dian Nashrullah, Humas tim MC.

Pasalnya, kapal Indonesia disebut-sebut sebagai kapal terfavorit selama event Atlantic Challenge ini berlangsung. Baik oleh penonton maupun kontestan lain. Bahkan tidak sedikit penonton ingin berfoto dan memuji keindahan kapal tersebut.

Tim MC semakin bersemangat dengan reaksi para penonton dan kontestan lain tersebut. Apalagi tim Italia, Denmark, dan Perancis yang berhasil mendapatkan kesempatan untuk mencoba kapal milik Indonesia. Namun, di awal lomba, tim gabungan ini sempat tertinggal di posisi sembilan karena terkendala komunikasi. ”Tidak semua kru mengerti bahasa Inggris, karena berbeda bahasa nasionalnya” jelas Fiqhy.

Seiring berjalannya lomba, komunikasi mulai terjalin dengan menggunakan campuran bahasa Inggris, isyarat, bahkan bahasa tubuh. Dalam lomba tersebut peserta harus melewati lintasan segitiga dan melakukan putaran sebanyak mungkin dalam waktu 1 jam.

Untuk putaran pertama dan kedua, harus dilewati dengan menggunakan kombinasi layar dan dayung. Sedangkan pada putaran selanjutnya boleh menggunakan cara apapun sesuai dengan yang diinginkan tim. Pada putaran pertama tim Indonesia mulai dengan posisi sembilan. ”Waktu itu kami bersaing ketat dengan kapal Italia Creuza de ma,” tutur Fiqhy antusias.

Pasalnya, tim Italia terkenal sebagai jagonya berlayar. Namun, tim Indonesia berhasil meninggalkan mereka pada salah satu belokan saat pergantian dari layar menjadi dayung. Setelah melewati tim Italia, tim Indoensia pun melewati beberapa negara lain dalam sesi dayung. Hingga tim Indonesia berhasil menempati posisi ketujuh.

Putaran selanjutnya, kapal Indonesia terus melaju kencang, baik dengan layar maupun dayung dan berhasil menyalip Great Britain (Inggris), dan Finlandia. Memasuki putaran ketiga, tim Indonesia melakukan pergantian strategi. Melihat kondisi angin yang tidak terlalu kencang, mereka terus mendayung pada sisa putaran yang ada.

Strategi yang mereka lakukan cukup berhasil, perlahan tapi pasti, tim Indonesia menyusul ke barisan depan. Tidak tanggung-tanggung, dalam putaran ketiga ini mereka terus mengejar kapal dari tim terkuat yang ada di depan, seperti Irlandia, Northern Ireland, Cork, dan Prancis. Dan akhirnya berhasil meninggalkan Northern Ireland dibelakang. ”Tim kami sangat bersemangat dan tampil menggila bersama di atas kapal,” ujar Fiqhy.

Memasuki putaran keempat, tim Indonesia bersaing ketat dengan Perancis. Masih terus berjuang, pada putaran ini tenaga tim Indonesia sudah mulai terkuras. Sebab, mereka terus mendayung sementara tim lain menggunakan layar. ”Semua tenaga yang tersisa kami kerahkan dalam putaran keempat ini,” tandasnya.

Akhirnya tim Indonesia berhasil mengungguli tim Perancis sekitar 2 menit menjelang berakhirnya waktu lomba. Dari seluruh kontestan yang ada, hanya tiga tim yang berhasil menyelesaikan 4 putaran, yaitu Cork, Ireland, dan Indonesia. (fin/nir)

Berita Terkait