Nomor Captain Gig’s adalah lomba kecantikan cara mendayung dan menjemput tamu. Para tim diberi kesempatan untuk memakai atribut khusus khas daerahnya pada saat lomba. Tim MC sebagai satu-satunya wakil Indonesia mengenakan pakaian khas jawa.
Dress code yang mereka kenakan berupa pakaian dasar warna hitam dibalut rompi batik warna cokelat emas serta kain batik menyarung di pinggul untuk perempuan. Tidak hanya itu, hiasan kepala bercorak sama seperti rompi pun mereka kenakan. Seluruh hiasan pakaian bercorak khas batik Indonesia.
Sebelum lomba pertama dimulai, ada parade penyambutan tim oleh presiden Irlandia. Antusiasme warga Bantry tak terelakkan, mereka keluar rumah untuk menyambut tim dari 16 negara dengan meriah. Bahkan warga Bantry menyebut orang Indonesia sangat ramah. Hingga tidak sedikit yang ingin sekedar mengabadikan momen dengan mereka. ”Banyak sekali yang minta foto, mulai anak kecil sampai nenek-nenek,” ujar Fiqhy Dian Nasrulloh, humas tim MC.
Setelah parade, lomba nomor Captain Gig’s pun digelar. Hasilnya, tim Indonesia hanya menempati urutan 13 dari 15 kontestan. Kontan, tim MC kaget bukan main. Pasalnya, mereka merasa telah menampilkan yang terbaik.
Fiqhy menyebutkan, tim MC ingin memastikan apakah skor yang mereka dapatkan tersebut sesuai atau tidak. Sebab, mereka yakin dengan penampilan seperti itu dapat meraih posisi 5 besar. Adapun kriteria penilaian untuk nomor ini antara lain: ketepatan waktu, kerapian, sikap, kekompakan, dan penggunaan peralatan perahu yang efektif saat merapat. ”Kami akan menanyakan detail penilaian itu kepada juri,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA, pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) MC mengatakan, hal yang sulit diatasi tim ITS adalah kurangnya kepercayaan diri. ”Sehingga terjadi beberapa kesalahan kecil,” tuturnya.
Kesalahan kecil itu, lanjut Daniel, banyak mengurangi poin mereka. Di antaranya adalah lupa memasang fender kecil saat bersandar. Fender adalah semacam guling karet untuk menahan benturan perahu dengan dermaga saat merapat menjemput kapten. Tak hanya itu, pada saat lomba terdapat satu kru yang melakukan gerakan yang kurang kompak. ”Kita akan melihat detail penilaian juri agar bisa menepis dugaan telah diperlakukan tidak adil,” kata dosen jurusan Teknik Kelautan ini.
Selain tim Indonesia, ada beberapa tim yang juga memprotes hasil penilaian juri. Sehingga, juri berjanji akan menjelaskan detail penilaian lomba nomor Captain Gig’s pada Senin (23/7) malam ini. (fin/fi)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung