ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
16 Juli 2012, 09:07

Agar Sukses, Perlu Bisnis Berbasis Karakter

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tidak banyak sosok entrepreneur Indonesia yang sadar betapa pentingnya karakter dalam berbisnis. Oleh karena itu, panitia memilih Be Entrepreneur with Character sebagai tema. Materi yang disampaikan mampu menyentuh cara memulai bisnis hingga membangun bisnis, semuanya mengacu pada karakter.

Di awal sesi seminar yang dibawakan oleh Ir Misbahul Huda, diputar lagu berjudul Jangan Menyerah. Sesaat para peserta diajak menyelami lagu milik grup band d’Massiv itu. Bahkan tidak sedikit yang turut melantunkannya bersama-sama.

”Syukuri apa yang ada, jangan tunggu yang tidak ada,” kata itu kemudian ditekankan berulang-ulang oleh direktur utama (dirut) Temprina, Adiprima, dan JP Books ini. Ia mengajak agar para peserta memulai segala sesuatu dengan bersyukur. Bahkan dia menekankan untuk tidak menunggu yang belum ada. Karena, lanjut dia, rejeki seseorang tidak akan tertukar.

Kemudian ia mengambil contoh enterpeneur sukses yang pernah tercatat dalam sejarah. Ia menceritakan betapa kuatnya karakter wirausahawan pada sosok Nabi Muhammad. Namun, sayangnya kebanyakan orang hanya tahu sejarah kerasulannya saja. Sisi entrepreneurnya jarang untuk terbahas. ”Padahal beliau sudah mulai berbisnis sejak umur 13 tahun,” ujarnya.

Nabi Muhammad telah menjadi pengusaha sukses dan mandiri pada usia yang cukup muda, 25 tahun. Bahkan, pada usia tersebut ia melamar Siti Khodijah dengan membawa maskawin emas setara Rp 1 milyar. ”Siapa entrepreneur muda saat ini yang bisa melamar anak orang dengan uang satu milyar?,” tanyanya persuasif.

Kontan, para peserta menggelengkan kepala seolah berkata hal itu tidak mungkin ada. Tidak setengah-setengah, Huda pun menjabarkan apa yang membuat Nabi Muhammad sukses berbisnis. Yakni beliau menerapkan tata cara berbisnis dengan karakter.

Berbisnis dengan karakter, lanjut dia, pertama haruslah berbasis spiritual. Dengan cara menghadirkan Tuhan as hidden stakeholder dalam kondisi apapun. Yang kedua adalah menjadi sosok yang percaya diri dan memiliki passion yang kuat. ”Dan yang paling penting, yakni integritas,” pungkasnya. (fin/nir)

Berita Terkait